ᗩᒪᒪᗩᕼ ᔕᗩᒍᗩ TIᗪᗩK ᗰᗩᑌ ᗰEᗰᗷEᖇI ᗷOᑕOᖇᗩᑎ KEᑭᗩᗪᗩ ᑎᗩᗷI ᗰᑌᔕᗩ TEᑎTᗩᑎG ᔕEᔕEOᖇᗩᑎG ᗪᗩᖇI ᗷᗩᑎI IᔕᖇOIᒪᒪ YᗩᑎG ᔕᑌKᗩ ᗰEᗰᑭᖇOᐯOKᗩᔕI ᗪIᗩᑎTᗩᖇᗩ ᑌᗰᗰᗩT ᔕEᕼIᑎGGᗩ ᗪOᗩ ᗰIᑎTᗩ ᕼᑌᒍᗩᑎ TIᗪᗩK ᗪIKᗩᗷᑌᒪKᗩᑎ
(sekarang namimah provokasi marak diobral murahan dimedsos)
❁˚ৡ✿⊱•Imam Al Qurthubiy Al Malikiy meriwayatkan sebuah riwayat dalam kitab tafsirnya Al Jami'u Liahkami Al Qur'an (juz. 20 hal. 239):
وَقَالَ كَعْبُ الْأَحْبَارِ : أَصَابَ بَنِي إِسْرَائِيلَ قَحْطٌ ، فَخَرَجَ بِهِمْ مُوسَى - عَلَيْهِ السَّلَامُ - ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَلَمْ يَسْتَسْقُوا . فَقَالَ مُوسَى : " إِلَهِي عِبَادَكَ " فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ : " إِنِّي لَا أَسْتَجِيبُ لَكَ وَلَا لِمَنْ مَعَكَ لِأَنَّ فِيهِمْ رَجُلًا نَمَّامًا ، قَدْ أَصَرَّ عَلَى النَّمِيمَةِ " . فَقَالَ مُوسَى : " يَا رَبِّ مَنْ هُوَ حَتَّى نُخْرِجَهُ مِنْ بَيْنِنَا " ؟ فَقَالَ : " يَا مُوسَى أَنْهَاكَ عَنِ النَّمِيمَةِ وَأَكُونُ نَمَّامًا " قَالَ : فَتَابُوا بِأَجْمَعِهِمْ ، فَسُقُوا .
[انظر كتاب الجامع لأحكام القرآن :(ج ٢٠ ص ٢٣٩) / تفسير سورة تبت / [سورة المسد (١١١): آية ٤] / المؤلف: أبو عبد الله، محمد بن أحمد الأنصاري القرطبي المالكي / الناشر: دار الكتب المصرية - القاهرة، الطبعة: الثانية، ١٣٨٤ هـ - ١٩٦٤ مـ].
Ka'ab bin Al-Ahbar (orang yahudi yang hidup zaman Nabi -ﷺ- namun baru masuk Islam setelah Sayyidina Umar radliyyAllahu 'anhu menaklukkan Negri Syam) berkata: Kekeringan menimpa Bani Israil, maka Musa - 'alaihissalam - pergi bersama mereka sebanyak tiga kali (3x melakukan istisqo' minta hujan), namun mereka tidak mendapat hujan. Kemudian Musa berkata: “Ya Allah, hamba-hambamu,”. Maka Allah mewahyukan kepadanya: “Aku tidak akan menjawab kamu atau orang-orang yang bersamamu, karena di antara mereka ada yang namimah (suka menggunjing, memfitnah, provokasi), yang sangat bersikeras memfitnah.”
Lalu Musa berkata: “Ya Allah siapakah dia (yang membuat doa minta hujan Nabi Musa dan kaumnya tidak terkabul = salahsatu kaum Bani Israil sebelum bertaubat dan masuk Islam), sehingga Kami usir dia dari tengah-tengah kami?”
Allah berfirman: “Wahai Musa, AKU INI ORANG YANG MELARANGMU MELAKUKAN NAMIMAH (PROVOKASI, ADU² = JAWA), DAN HARUSKAH AKU MENJADI ORANG YANG SUKA MEMPROVOKASI (ANTARA KAMU DAN SALAHSATU UMMATMU YANG SUKA MENGGUNJING).”
Perowi berkata: Maka mereka semua bertaubat dan diberi siraman hujan. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱•Imam Al-Ghazaliy Al-Syafi'iy menyebutkannya dengan rumusan yang sama, dan mengaitkannya juga dengan Ka'ab Al-Ahbar (hidup dizaman Nabi -ﷺ- namun statusnya Tabi'in karena masuk Islamnya pada zaman Sayyidina Umar radliyyAllahu 'anhu menaklukkan Negri Syam). Diketahui bahwa Ka'ab bin Al-Ahbar adalah seorang Yahudi, dia masuk Islam dan menjadi seorang Muslim yang baik, dan dia meninggal pada tahun 32 Hijriyyah di Damaskus, dan sebagian besar riwayat Isroiliyyat dalam kitab-kitab tafsir adalah dari beliau. Riwayat tersebut terdapat dalam kitab Ihya' Ulumiddin (juz. 3 hal. 155):
وَرَوَى كَعْبُ الْأَحْبَارِ أَنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَصَابَهُمْ قَحْطٌ فَاسْتَسْقَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ مَرَّاتٍ ، فَمَا سُقُوا ، فَأَوْحَى اللَّهُ تَعَالَى إِلَيْهِ : إِنِّي لَا أَسْتَجِيبُ لَكَ وَلِمَنْ مَعَكَ وَفِيكُمْ نَمَّامٌ قَدْ أَصَرَّ عَلَى النَّمِيمَةِ . فَقَالَ مُوسَى يَا رَبِّ : مَنْ هُوَ ؟ دُلَّنِي عَلَيْهِ حَتَّى أُخْرِجَهُ مِنْ بَيْنِنَا . قَالَ : يَا مُوسَى أَنْهَاكُمْ عَنِ ، النَّمِيمَةِ وَأَكُونُ نَمَّامًا ؟ فَتَابُوا جَمِيعًا فَسُقُوا .
[انظر كتاب إحياء علوم الدين : (ج ٣ ص ١٥٥) / ربع المهلكات / كتاب آفات اللسان / المؤلف: أبو حامد محمد بن محمد الغزالي الطوسي الشافعي (ت ٥٠٥هـ) / الناشر: دار المعرفة - بيروت، بدون السنة].
Ka'ab Al-Ahbar meriwayatkan bahwa Bani Israil sedang dilanda kekeringan, sehingga Musa -alaihissalam- beberapa kali meminta siraman hujan, namun mereka tidak diberi siraman hujan, maka Allah Ta'ala menurunkan wahyu kepadanya, dan berfirman: "AKU TIDAK AKAN MENANGGAPI KAMU DAN ORANG-ORANG YANG BERSAMA KAMU, dan di antara kamu masih ada orang yang suka namimah (memfitnah, menggunjing, memprovokasi, adu adu = Jawa), yang terus-menerus memfitnah. Lalu Musa berkata, Ya Allah: Siapakah dia? Tunjukkanlah aku kepadanya agar aku dapat mengusirnya dari tengah-tengah kita. Dia (Allah) berfirman: "Wahai Musa, AKU adalah orang yang melarang kalian menggunjing (bergosip), DAN HARUSKAH AKU MENJADI TUKANG GOSIP? Maka mereka semua bertaubat dan diberi siraman hujan. Selesai.
Walhasil : Allah saja yang jelas dan pasti Maha Mengetahui yang salah dan benar, tidak membocorkan siapa yang salah dan yang benar lahir dan batinnnya dihadapan yang statusnya Nabi sekalipun, apalagi kita seharusnya tidak terlalu mudah untuk menggunjing, memfitnah ataupun memprovokasi, terhadap orang terhormat sekalipun, agar doa doa kita terkabul dan terbebas dari adzab kubur, selama bersih dari namimah.
❁˚ৡ✿⊱•Syaikh Sayyid Murtadlo Az Zabidiy Ba'alawiy Al Husainiy Al Hanafiy berkata dalam Kitabnya Ittihaf As Sadah Al Muttaqien Bisyarhi Ihya' Ulumiddin (juz. 7 hal. 562):
(وَيُقَالُ: إِنَّ ثُلُثَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنَ النَّمِيمَةِ ) رَوَاهُ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا ، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مَنِيعٍ ، حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ ، عَنْ قَتَادَةَ قَالَ: ذُكِرَ لَنَا أَنَّ عَذَابَ الْقَبْرِ ثَلَاثَةُ أَثْلَاثٍ، ثُلُثٌ مِنَ الْغِيبَةِ، وَثُلُثٌ مِنَ الْبَوْلِ، وَثُلُثٌ مِنَ النَّمِيمَةِ ، وَقَدْ تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ قَرِيبًا فِي الْآفَةِ الَّتِي قَبْلَهَا .
وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا مِنْ طَرِيقِ يَزِيدَ بْنِ قَوْذَرٍ عَنْ كَعْبٍ قَالَ: اتَّقُوا النَّمِيمَةَ، فَإِنَّ صَاحِبَهَا لَا يَسْتَرِيحُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ .
[انظر كتاب إتحاف السادة المتقين بشرح إحياء علوم الدين : (ج ٧ ص ٥٦٢) / ربع العادات / كتاب آفات اللسانالآفة السادسة عشرة النميمة / المؤلف : الشيخ السيد مرتضى الزبيدي - محمد بن محمد الحسيني الزبيدي باعلوي الحنفي].
(Dan dikatakan: Sepertiga siksa kubur itu berasal dari gosip/namimah) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Al-Dunya. Dari Ahmad bin Mani’. Telah menceritakan kepada kami: Ibnu Ulayyah. Telah menceritakan kepada kami: Sa'id bin Abi 'Arubah. Dari Qatadah radliyyAllahu 'anhu, beliau berkata: Telah disebutkan kepada kami bahwa siksa kubur ada tiga sepertiga : sepertiganya dari ghibah, dan sepertiganya dari air kencing, dan yang ketiga berasal dari gosip (namimah), yang baru-baru ini telah disebutkan di bagian sebelumnya.
Dan Ibnu Abi Al-Dunya meriwayatkan dari riwayat Yazid bin Qoudzar. Dari Ka’ab radliyyAllahu 'anhu, yang mengatakan: Waspadalah terhadap fitnah (namimah), karena pelakunya tidak akan terbebas dari siksa kubur. Selesai.
✯͜͡❂⊱•أَلحَمْدُ لِلّـهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتُمُّ الصّالِحَاتُ✯͜͡❂⊱•
•._.••´¯``•.¸¸.•` 🎀 ӄʀǟɖɛռǟռ ֆɛʟǟȶǟռ
ֆʀʊʍɮʊռɢ
ʍǟɢɛʟǟռɢ
🎀 `•.¸¸.•``¯´••._.•
٥ جمادى الثاني ١٤٤٦ هـ
06 ໓ēŞē๓๖ēr 2024 ๓

