𝗨𝗟𝗔𝗠𝗔' 𝗠𝗔𝗗𝗭𝗛𝗔𝗕 𝗕𝗘𝗥𝗕𝗘𝗗𝗔 𝗣𝗘𝗡𝗗𝗔𝗣𝗔𝗧 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗘𝗡𝗔𝗜 𝗧𝗨𝗧𝗢𝗥𝗜𝗔𝗟 𝗗𝗔𝗡 𝗪𝗔𝗞𝗧𝗨𝗡𝗬𝗔 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗖𝗨𝗡𝗚𝗞𝗔𝗡 𝗝𝗔𝗥𝗜 𝗧𝗘𝗟𝗨𝗡𝗝𝗨𝗞 𝗞𝗘𝗧𝗜𝗞𝗔 𝗧𝗔𝗦𝗬𝗔𝗛𝗨𝗗
𝔸]• 𝔸𝕃 ℍ𝔸𝔻𝕀𝕋𝕊
Hadits Tentang Isyaroh Dengan Jari Telunjuk Ketika Tasyahud
وحدثنا عبد الله بْنُ حُمَيْدٍ. حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ. حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ نَافِعٍ، عن ابن عمر؛
إن رسول الله -ﷺ- كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي التشهد وضع يده اليسرى على ركبتيه الْيُسْرَى. وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبَتِهِ الْيُمْنَى. وَعَقَدَ ثَلَاثَةً وَخَمْسِينَ. وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ.
[رواه مسلم / ٥ - كتاب المساجد ومواضع الصلاة (٢١) باب صفة الجلوس في الصلاة، وكيفية وضع اليدين على الفخذين / رقم الحديث : ٥٨٠].
Diriwayatkan dari Ibnu Umar radliyyAllahu 'anhuma :
"Sesungguhnya Rasulullah -ﷺ- ketika duduk tasyahhud, beliau meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya, dan tangan kanannya di atas lutut kanannya dan tangannya membentuk angka lima puluh tiga, dan memberi isyarat (mengangkat) jari telunjuknya
[HR Muslim No. 580].
Hadits Tentang Terus Melihat Jari Telunjuk Ketika Tasyahud
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَسَنِ الْمِصِّيصِيُّ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ زِيَادٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّهُ ذَكَرَ :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُشِيرُ بِأُصْبُعِهِ إِذَا دَعَا وَلَا يُحَرِّكُهَا قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ وَزَادَ عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَامِرٌ عَنْ أَبِيهِ :
أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو كَذَلِكَ وَيَتَحَامَلُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ الْيُسْرَى عَلَى فَخْذِهِ الْيُسْرَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ عَجْلَانَ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ :
لَا يُجَاوِزُ بَصَرُهُ إِشَارَتَهُ وَحَدِيثُ حَجَّاجٍ أَتَمُّ.
[رواه ابو داود واللفظ له / باب تفريع / أبواب الركوع والسجود باب الإشارة في التشهد / رقم الحديث: ٩٩٠. والنسائي].
Dari Abdullah bin Zubair radliyyAllahu 'anhu bahwa beliau menyebutkan : bahwa Nabi -ﷺ- memberi isyarat dengan jarinya ketika berdo'a, tanpa menggerakkannya.
Ibnu Juraij berkata: 'Amru bin Dinar menambahkan: katanya: Telah mengabarkan kepadaku 'Amir dari ayahnya bahwa dia pernah melihat Nabi -ﷺ- seperti itu juga (menunjuk) dan Nabi -ﷺ- juga meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ajlan dari 'Amir bin Abdullah bin Az Zubair dari ayahnya dengan hadits seperti ini, katanya:
"PANDANGAN MATA BELIAU TIDAK MELAMPAUI MELEWATKAN) DARI TELUNJUK BELIAU."
Sedangkan hadits Hajjaj lebih sempurna.
[HR. Abu Dawud Teks Miliknya No. 990. Dan Nasa'i].
❁˚ৡ✿⊱• Al 'Alamah Syaraful Haq Ash Shiddiqiy Al 'Adzim Abadiy berkata dalam Kitabnya 'Aunu Al Ma'bud Syarhu Sunan Abi Dawud (Juz. 3 hal. 197):
وَقَالَ السَّيِّدُ الْعَلَّامَةُ نَذِيرُ حُسَيْنٍ الدَّهْلَوِيُّ فِي بَعْضِ فَتَاوَاهُ إنَّ الْمُصَلِّي يَسْتَمِرُّ إِلَى الرَّفْعِ إِلَى آخِرِ الدُّعَاءِ بَعْدَ التَّشَهُّدِ ...(إلى أن قال)...
(قَالَ لَا يُجَاوِزُ بَصَرُهُ إِشَارَتَهُ) أَيْ بَلْ كَانَ يُتْبِعُ بَصَرَهُ إِشَارَتَهُ لِأَنَّهُ الْأَدَبُ الْمُوَافِقُ لِلْخُضُوعِ وَالْمَعْنَى لَا يَنْظُرُ إِلَى السَّمَاءِ حِينَ الْإِشَارَةِ إِلَى التَّوْحِيدِ كَمَا هُوَ عَادَةُ بَعْضِ النَّاسِ بَلْ يَنْظُرُ إِلَى إِصْبَعِهِ وَلَا يُجَاوِزُ بَصَرُهُ عَنْهَا
[انظر كتاب عون المعبود شرح سنن أبي داود : (ج ٣ ص ١٩٧) / كتاب الركوع والسجود / باب الإشارة في التشهد / المؤلف: محمد أشرف بن أمير بن علي بن حيدر، أبو عبد الرحمن، شرف الحق، الصديقي، العظيم آبادي (ت ١٣٢٩هـ) / الناشر: دار الكتب العلمية - بيروت، الطبعة: الثانية، ١٤١٥ هـ].
Guru Allamah As Sayyid Nadir Hussein Al-Dahlawiy mengatakan dalam beberapa fatwanya : bahwa orang yang sholat terus mengangkat jari telunjuknya sampai akhir doanya setelah Tasyahhud ... (sampai dia berkata)...
Perawi berkata : Sebaliknya, pandangannya mengikuti terus isyaroh jari telunjuknya; Karena sesungguhnya hal tersebut adalah ADAB YAN SESUAI UNTUK HUDLU` (KETUNDUKAN, KEKHUSYU'AN), dan maknanya adalah: Dia tidak melihat ke langit jika mengacu pada tauhid, sebagaimana kebiasaan sebagian orang, tetapi dia melihat ke jari telunjuknya, dan tidak mengalihkan pandangannya darinya. Selesai.
𝔹]• 𝔸ℚ𝕎𝔸𝕃𝕌𝕃 𝕌𝕃𝔸𝕄𝔸'
𝟙)• 𝕊𝕪𝕒𝕗𝕚'𝕚𝕪𝕪𝕒𝕙
Mengangkat jari telunjuk dengan sedikit dilengkungkan, dari lafadz الا الله dan tidak menurunkannya hingga berdiri atau salam, dan selama itu disunnahkan untuk terus memandanginya.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Syamsuddin Ar Romli Asy Syafi'iy berkata dalam Kitabnya Nihayatu Al Muhtaj Ila Syarhi Al-Minhāj (juz. 1 hal. 522);
(وَيَرْفَعُهَا) أَيْ مَعَ إمَالَتِهَا قَلِيلًا كَمَا قَالَهُ الْمَحَامِلِيُّ وَغَيْرُهُ (عِنْدَ قَوْلِهِ إلَّا اللَّهُ) بِأَنْ يَبْتَدِئَ بِهِ عِنْدَ الْهَمْزَةِ لِلِاتِّبَاعِ فِي ذَلِكَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ....(إلى أن قال)...
وَهُوَ ظَاهِرٌ أَوْ صَرِيحٌ فِي بَقَائِهَا مَرْفُوعَةً إلَى الْقِيَامِ أَوْ السَّلَامِ، وَمَا بَحَثَهُ جَمْعٌ مُتَأَخِّرُونَ مِنْ إعَادَتِهَا مُخَالِفٌ لِلْمَنْقُولِ وَخُصَّتْ الْمُسَبِّحَةُ بِذَلِكَ لِأَنَّ لَهَا اتِّصَالًا بِنِيَاطِ الْقَلْبِ فَكَأَنَّهَا سَبَبٌ لِحُضُورِهِ (وَلَا يُحَرِّكُهَا) أَيْ لَا يُسْتَحَبُّ بَلْ يُكْرَهُ خُرُوجًا مِنْ خِلَافِ مَنْ حَرَّمَهُ وَأَبْطَلَ بِهِ، وَقِيلَ يُسَنُّ لِلِاتِّبَاعِ فِيهِمَا وَالْحَدِيثَانِ صَحِيحَانِ.
[انظر كتاب نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج : (ج ١ ص ٥٢٢) / أركان الصلاة / التاسع والعاشر والحادي عشر من أركان الصلاة التشهد وقعوده والصلاة على النبي / المؤلف: شمس الدين محمد بن أبي العباس أحمد بن حمزة شهاب الدين الرملي الشافعي (ت ١٠٠٤هـ) / الناشر: دار الفكر، بيروت، الطبعة: ط أخيرة - ١٤٠٤هـ/١٩٨٤مـ].
(Dan dia mengangkatnya) yaitu dengan sedikit miring (melengkung), seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Mahamili dan yang lainnya (saat dia berkata ; illalloh : “Kecuali hanya Allah”), dengan memulainya dihuruf hamzah. untuk mengikuti hal tersebut, diriwayatkan oleh Muslim...(sampai ia berkata)...
Dan hal ini terlihat jelas karena tetap mengangkat jarinya hingga berdiri atau salam, dan apa yang dibicarakan oleh kelompok baru-baru ini tentang mengembaliakan jarinya adalah bertentangan dengan apa yang diberitakan. Dan dikhususkan musabbihah (jari telunjuk) dengan semua itu, karena alasan mempunyai keterkaitan dengan inti hati, seolah-olah menjadi alasan kehadiran hatinya (dan tidak menggerak ngerakkannya), yaitu tidak dianjurkan, bahkan tidak disukai. Berangkat dari perbedaan pendapat orang-orang yang mengharamkan dan membatalkan dengannya, dan dikatakan bahwa mengikuti mereka disunnahkan, dan kedua hadis itu shahih. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Abu Zakariyya Muhyiddin bin Syarof An-Nawawiy Asy Syafi'iy berkata dalam Kitabnya Al Majmu' Syarhu Al Muhadzab
قَالَ أَصْحَابُنَا : وَعَلَى الْأَقْوَالِ وَالْأَوْجُهِ كُلِّهَا يُسَنُّ أَنْ يُشِيرَ بِمُسَبِّحَةِ يُمْنَاهُ فَيَرْفَعُهَا إذَا بَلَغَ الْهَمْزَةَ مِنْ قَوْلِهِ لا آله إلا الله. ونص الشافعي علي اسْتِحْبَابَ الْإِشَارَةِ لِلْأَحَادِيثِ السَّابِقَةِ قَالَ أَصْحَابُنَا وَلَا يُشِيرُ بِهَا إلَّا مَرَّةً وَاحِدَةً وَحَكَى الرَّافِعِيُّ وَجْهًا أَنَّهُ يُشِيرُ بِهَا فِي جَمِيعِ التَّشَهُّدِ وَهُوَ ضَعِيفٌ وَهَلْ يُحَرِّكُهَا عِنْدَ الرَّفْعِ بِالْإِشَارَةِ فِيهِ أَوْجُهٌ (الصَّحِيحُ) الَّذِي قَطَعَ بِهِ الْجُمْهُورُ أَنَّهُ لَا يُحَرِّكُهَا فَلَوْ حَرَّكَهَا كَانَ مَكْرُوهًا وَلَا تَبْطُلُ صَلَاتُهُ لِأَنَّهُ عَمَلٌ قَلِيلٌ. انتهى
[انظر كتاب المجموع شرح المهذب : (ج ٣ ص ٤٥٤) / كتاب الصلاة / مسائل تتعلق بالسجود / المؤلف: أبو زكريا محيي الدين بن شرف النووي الشافعي (ت ٦٧٦ هـ) / الناشر: (إدارة الطباعة المنيرية، مطبعة التضامن الأخوي) - القاهرة، عام النشر:١٣٤٤ - ١٣٤٧ هـ].
Sahabat sahabat kami (Syafi'iyyah) menuturkan : Menurut semua ucapan dan pendapat: dianjurkan untuk menunjuk dengan jari telunjuk jari tangan kanannya, dan mengangkatnya ketika dia mencapai huruf hamzah dari pengucapannya: ( إلَّا اللَّهُ : Tidak ada Tuhan selain Allah.).
Asy-Syafi’iy menyatakan bahwa dianjurkan isyaroh dengan jari telunjuk merujuk pada hadis-hadis sebelumnya, seperti yang dikatakan para sahabat kami (Syafi'iyyah), dan dia tidak boleh isyaroh menunjuk dengan jari telunjuknya kecuali satu kali saja.
Al-Rafi'iy meriwayatkan sebuah pendapat, bahwa memberi isyarat dengan jari telunjuknya sepanjang tasyahhud, dan pendapat itu lemah. Apakah menggerak getakkan jari telunjuknya ketika mengangkatnya dengan isyaroh? Didalamnya ada beberapa aspek (Yang paling Shahih) yang ulama jumhur (mayoritas Ulama') menetapkannya adalah tidak menggerak gerakkannya, jikalau menggerak gerakkannya, maka MAKRUH, DAN SHALATNYA TIDAK BATAL karena hal itu dihitung amalan yang sedikit. Selesai
❁˚ৡ✿⊱• Imam Asy Syirbiniy berkata dalam Kitabnya Mughni Al Muhtaj Ila Ma'rifati Ma'aniy Alfadzi Al Minhaj (juz. 1 hal. 378):
وَيَضَعُ فِيهِمَا يُسْرَاهُ عَلَى طَرَفِ رُكْبَتَيْهِ مَنْشُورَةَ الْأَصَابِعِ بِلَا ضَمٍّ.
قُلْتُ: الْأَصَحُّ الضَّمُّ، وَاَللَّهُ أَعْلَمُ، وَيَقْبِضُ مِنْ يُمْنَاهُ الْخِنْصَرَ وَالْبِنْصِرَ وَكَذَا الْوُسْطَى فِي الْأَظْهَرِ وَيُرْسِلُ الْمُسَبِّحَةَ وَيَرْفَعُهَا عِنْدَ قَوْلِهِ: إلَّا اللَّهُ وَلَا يُحَرِّكُهَا، وَالْأَظْهَرُ ضَمُّ الْإِبْهَامِ إلَيْهَا كَعَاقِدٍ ثَلَاثَةً وَخَمْسِينَ. اهـ.
[انظر كتاب مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج : (ج ١ ص ٣٧٨) / كتاب الصلاة / باب صفة الصلاة / المؤلف: شمس الدين، محمد بن محمد، الخطيب الشربيني الشافعي [ت ٩٧٧ هـ] / الناشر: دار الكتب العلمية، الطبعة: الأولى، ١٤١٥ هـ - ١٩٩٤ مـ].
(Pada duduk tasyahud awal dan akhir): tangan kiri diletakkan di dekat lutut, jari-jari diluruskan tanpa
dirapatkan.
Pendapatku: menurut pendapat yang ashah (lebih tepat), dirapatkan, wallahu a’lam, jari kelingking dan jari manis tangan kanan menggenggam. Demikian juga jari tengah menurut
pendapat yang adzhar (lebih terkenal). Telunjuk dilepaskan, kemudian diangkat ketka mengucap “( إلَّا اللَّهُ : illalloh)”, tdak menggerak-gerakkannya. Menurut pendapat yang adzhar: mengumpulkan jempol dengan
telunjuk seperti membuat angka lima puluh tiga (53). Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Asy Syirbiniy berkata dalam Kitabnya yang lain Al Iqna' Fi Hilli Alfadzi Abi Syuja' (juz. 1 hal. 145):
(وَيقبض) أَصَابِع يَده (الْيُمْنَى) كلهَا (إِلَّا المسبحة) وَهِي بِكَسْر الْبَاء الَّتِي بَين الْإِبْهَام وَالْوُسْطَى (فَإِنَّهُ) يرسلها و (يُشِير بهَا) أَي يرفعها مَعَ إمالتها قَلِيلا حَال كَونه (متشهدا) عِنْد قَوْله إِلَّا الله لِلِاتِّبَاعِ. اهـ.
[انظر كتاب الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع : (ج ١ ص ١٤٥) / كتاب الصلاة / فصل في أركان الصلاة وسننها وهيئاتها / المؤلف: شمس الدين، محمد بن أحمد الخطيب الشربيني الشافعي (ت ٩٧٧هـ) / الناشر: دار الفكر - بيروت، بدون السنة].
(Dan mengepalkan) semua jari tangan (kanannya) (kecuali jari telunjuk), yang berada di antara ibu jari dan jari tengah (kemudian melepaskan jari telunjuknya (tidak ikut menggenggam) yaitu, mengangkatnya seraya isyaroh dengannya, sambil melengkungkan sedikit jari telunjuknya, dalam hal ini keadaannya sedang bertasyahhud, ketika sampai ucapannya : (إِلَّا الله : kecuali Allah), karena itba' (mengikuti). Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Syamsuddin Ar Romliy berkata dalam kitabnya Hasyiah Syarah Sittin :
ويسن أن يشير بها عند قوله إلا الله ولتكن منحنية متوجهة للقبلة وذلك فى تشهديه
Maka sesungguhnya disunnahkan berisyarat dengan telunjuk (tangan kanan) ketika mengucapkan Illallah dan hendaklah telunjuk itu, (terangkat membungkuk atau melengkung) menghadap qiblat. Baik dalam tasyahud awal maupun tasyahud akhir.
❁˚ৡ✿⊱• Sayyid Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Syatho Ad Dimyathiy Asy Syafi'iy berkata dalam Kitabnya I’anatu Ath Thalibin Syarhu Fathu Al Mu'in (juz. 1 hal. 203):
قوله إلا المسبحة إنما سميت مسبحة لأنها يشار بها للتوحيد والتنزيه عن الشريك وخصصت بذلك لاتصالها بنياط القلب أي العرق الذي فيه فكأنها سبب لحضوره. ...(إلى أن قال)...
ووضع يديه في قعود تشهديه على طرف ركبتيه بحيث تسامته رؤوس الأصابع ناشرا أصابع يسراه مع ضم لها وقابضا أصابع يمناه إلا المسبحة بكسر الباء، وهي التي تلي الابهام - فيرسلها. (و) سن (رفعها) - أي المسبحة - مع إمالتها قليلا (عند) همزة (إلا الله) للاتباع.(وإدامته) أي الرفع. فلا يضعها بل تبقى مرفوعة إلى القيام أو السلام، والأفضل قبض الإبهام بجنبها بأن يضع رأس الإبهام عند أسفلها عل حرف الراحة كعاقد ثلاثة وخمسين ولو وضع اليمنى على غير الركبة يشير بسبابتها حينئذ ولا يسن رفعها خارج الصلاة عند إلا الله . (و) سن (نظر إليها) أى قصر النظر إلى المسبحة حال رفعها ولو مستورة بنحو كم كما قال شيخنا. انتهى
[انظر كتاب إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين : (ج ١ ص ٢٠٣) / باب الصلاة / المؤلف: أبو بكر (المشهور بالبكري) عثمان بن محمد شطا الدمياطي الشافعي (ت ١٣١٠هـ) / الناشر: دار الفكر للطباعة والنشر والتوريع، الطبعة: الأولى، ١٤١٨ هـ - ١٩٩٧ مـ].
Pengecualian jari penunjuk ini dikarenakan jari ini digunakan untuk memberikan isyarat akan tauhid dan penyucian Allah dari segala kesyirikan, dan dalam tasyahud (tahiyat) jari yang dipakai hanya jari penunjuk karena pertautannya dengan hati dalam arti di dalamnya terdapat otot yang bertautan dengan hati, dengan demikian diharapkan dapat menjadikan shalatnya khusyuk ...(sampai ia berkata)...
Dan meletakkan kedua tangannya saat duduk dalam dua tasyahud (tasyahud awal dan akhir) di ujung kedua lututnya, sekira sejajar dengan pucuk jemarinya, dengan menggelar dan mengumpulkan jemari tangan kirinya serta menggenggamkan jemari tangan kanannya kecuali jari telunjuk.
Disunahkan pula memberlangsungkan terus posisi terangkatnya jari telunjuk hingga posisi hendak berdiri atau salam. Yang paling baik yaitu menggenggam ibu jari di ujung telunjuknya, dengan meletakkan ujung ibu jari di posisi paling bawah jari telunjuknya pada bagian tepi telapak tangannya, seperti orang yang menghitung angka 53. Yang paling baik yaitu menggenggam ibu jari di ujung telunjuknya, dengan meletakkan ujung ibu jari di posisi paling bawah jari telunjuknya pada bagian tepi telapak tangannya, seperti orang yang menghitung angka 53. Seandainya tangan kanannya diletakkan di selain dekat lututya, maka ketika mengucapkan kalimat إلا الله dia memberikan isyarat dengan jari telunjuknya. Tidak disunahkan mengangkat jari telunjuk di luar shalat ketika membaca kalimat إلا الله . Di sunahkan membatasi pandangan tertuju hanya kepada jari telunjuk di saat diangkat, meskipun dalam keadaann tertutup semisal lengan baju, sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikhuna Ibnu Hajar al Haitami. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱•Imam Abu Zakariyya Muhyiddin bin Syarof An-Nawawiy Asy Syafi'iy berkata dalam Kitabnya Al Minhaj Syarhu Shahih Muslim Ibnu Al-Hajjaj (juz. 5 hal. 81):
وَالسُّنَّةُ أَنْ لَا يُجَاوِزَ بَصَرُهُ إِشَارَتَهُ وَفِيهِ حَدِيثٌ صَحِيحٌ فِي سُنَنِ أَبِي دَاوُدَ وَيُشِيرُ بِهَا. انتهى
[انظر كتاب المنهاج شرح صحيح مسلم بن الحجاج : (ج ٥ ص ٨١) / (كتاب المساجد ومواضع الصلاة قوله صلى الله عليه / باب صفة الجلوس في الصلاة وكيفية وضع اليدين على / المؤلف: أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي الشافعي (ت ٦٧٦هـ) /الناشر: دار إحياء التراث العربي - بيروت، الطبعة: الثانية، ١٣٩٢ هـ].
Dan Sunnah adalah tatapan matanya tidak boleh melampaui isyarat jari telunjuknya, dan didalamnya ada hadits shahih dalam Sunan Abi Dawud. Dan dia menunjuk ke sana. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱•Imam Khothib Asy Syirbiniy Asy Syafi'iy berkata dalam Kitabnya Mughni Al Muhtaj (juz. 1 hal. 390);
وَاسْتَثْنَى مِنْ النَّظَرِ إلَى مَوْضِعِ السُّجُودِ حَالَةَ التَّشَهُّدِ فَإِنَّ السُّنَّةَ إذَا رَفَعَ مُسَبِّحَتَهُ أَنْ لَا يُجَاوِزَ بَصَرُهُ إشَارَتَهُ ذَكَرَهُ فِي الْمَجْمُوعِ، وَفِيهِ حَدِيثٌ صَحِيحٌ فِي سُنَنِ أَبِي دَاوُد،
[انظر كتاب مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج : (ج ١ ص ٣٩٠) / كتاب الصلاة / باب صفة الصلاة / المؤلف: شمس الدين، محمد بن محمد، الخطيب الشربيني الشافعي [ت ٩٧٧ هـ] / الناشر: دار الكتب العلمية، الطبعة: الأولى، ١٤١٥ هـ - ١٩٩٤ مـ].
Dan mengecualikan dari melihat tempat sujud dalam keadaan tasyahhud, karena Sunnahnya adalah ketika dia mengangkat jari telunjuknya, maka pandangannya tidak boleh melampaui (melewatkan) isyaratnya, seperti Imam An Nawawiy telah menyebabkan dalam kitab Al Majmu' dan didalamnya memuat hadits shahih dalam Sunan Abi Dawud. Selesai.
𝟚)• ℍ𝕒𝕟𝕒𝕗𝕚𝕪𝕪𝕒𝕙
Mengangkat jari telunjuk saat tasyahud ketika sampai lafadz لا اله (menafikan tiada Tuhan), sampai lafadz الا الله (menetapkan kecuali Allah) dengan jari telunjuk diturunkan hingga mengucap salam.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Ibnu Nujaim Al Hanafiy berkata dalam Kitabnya Al Bahru Ar Ro'iq Syarhu Kanzu Ad Daqo'iq (juz. 1 hal. 342);
قَالَ الْحَلَبِيُّ فِي شَرْحِ مُنْيَةِ الْمُصَلِّي وَصِفَتُهَا أَنْ يُحَلِّقَ مِنْ يَدِهِ الْيُمْنَى عِنْدَ الشَّهَادَةِ الْإِبْهَامَ وَالْوُسْطَى وَيَقْبِضَ الْبِنْصِرَ وَالْخِنْصَرَ وَيَضَعَ رَأْسَ إبْهَامِهِ عَلَى حَرْفِ الْمِفْصَلِ الْأَوْسَطِ وَيَرْفَعَ الْأُصْبُعَ عِنْدَ النَّفْيِ وَيَضَعَهَا عِنْدَ الْإِثْبَاتِ، وَيُكْرَهُ أَنْ يُشِيرَ بِكِلْتَا مُسَبِّحَتَيْهِ. اهـ.
[انظر كتاب البحر الرائق شرح كنز الدقائق : (ج ١ ص ٣٤٢) / باب صفة الصلاة / آداب الصلاة / المؤلف: زين الدين بن إبراهيم بن محمد، المعروف بابن نجيم المصري الحنفي (ت ٩٧٠ هـ) / الطبعة: الثانية، بدون السنة].
Al-Halabiy mengatakan dalam 'Syarah Munyati Al Musholli Wa Shifatiha" adalah hendaknya ia membuat semacam lingkaran tangan kanannya, antara ujung ibu jari dan ujung jari tengah, ketika syahadat, dan menggenggam/mengepalkan antara jari manis, dan kelingking serta meletakkan ruas ujung ibu jarinya pada ruas ujung jari tengahnya (membentuk lingkaran). Dan mengangkat jari telunjuknya ketika menafikan (lafadz : لا اله = tiada Tuhan), dan meletakkannya ketika itsbat/menetapkan (pada lafadz : إلاّ الله = kecuali Allah), dan dimakruhkan apabila berisyaroh dengan 2 jari telunjuk kedua tangan. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Az Zaila'iy Al Hanafiy berkata dalam Kitabnya Tabyinu Al Haqo'iq Syarhu Kanzu Ad Daqo'iq Wa Hasyiyyah Asy Syibliy (juz. 1 hal. 120 - 121):
وَعَنْ الْحَلْوَانِيِّ يُقِيمُ الْأُصْبُعَ عِنْدَ لَا إلَهَ وَيَضَعُهَا عِنْدَ إلَّا اللَّهُ لِيَكُونَ الرَّفْعُ لِلنَّفْيِ وَالْوَضْعُ لِلْإِثْبَاتِ وَيَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ أَطْرَافُ الْأَصَابِعِ عَلَى حَرْفِ الرُّكْبَةِ لَا مُبَاعَدَةً عَنْهَا. اهـ....(إلى أن قال)..
وَقَالَ فِي الْفَتَاوَى لَا إشَارَةَ فِي الصَّلَاةِ إلَّا عِنْدَ الشَّهَادَةِ فِي التَّشَهُّدِ وَهُوَ حَسَنٌ. انتهى.
[انظر كتاب تبيين الحقائق شرح كنز الدقائق وحاشية الشِّلْبِيِّ : (ج ١ ص ١٢٠ - ١٢١) / كتاب الصلاة / فصل الشروع في الصلاة وبيان إحرامها وأحوالها / المؤلف: عثمان بن علي الزيلعي الحنفي / الناشر: المطبعة الكبرى الأميرية - بولاق، القاهرة، الطبعة: الأولى، ١٣١٤ هـ]
Dan dari Al-Halwaniy : mengangkat jari ketika sampai lafad لا إله (tidak ada Tuhan) dan meletakkannya ketika sampai lafadz إلّا الله (kecuali Alloh), sehingga mengangkatnya karena Nafi (ingkar), dan menurunkannya untuk afirmasi/itsbat (menetapkan), dan seyogyanya ujung jari jemarinya harus mendatar/rampak di tepi lutut, tidak terlepas darinya (melebihi atau menggenggam lutut) ...(sampai ia berkata)...
Dan berkata dalam fatwanya: Tidak ada isyarat dalam shalat kecuali ketika syahadat dalam tasyahhud, dan itu bagus. Selesai.
𝟛)• 𝕄𝕒𝕝𝕚𝕜𝕚𝕪𝕪𝕒𝕙
Dari awal sampai akhir disunnahkan jari telunjuk digerakkan pelan kekanan dan kekiri hingga selesai tasyahud walaupun tasyahudnya lama.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Ibnu 'Arofah Ad Dasuqiy Al Malikiy berkata dalam Kitabnya Hasyiyyah Ad Dasuqiy 'Ala Syarhi Al Kabir (juz. 1 hal. 250 - 251):
(وَ) نُدِبَ (تَحْرِيكُهَا) أَيْ السَّبَّابَةِ يَمِينًا وَشِمَالًا (دَائِمًا) فِي جَمِيعِ التَّشَهُّدِ وَأَمَّا الْيُسْرَى فَيَبْسُطُهَا مَقْرُونَةَ الْأَصَابِعِ عَلَى فَخِذِهِ اهـ.
[انظر كتاب حاشية الدسوقي على الشرح الكبير : (ج ١ ص ٢٥٠ - ٢٥١) / باب في بيان أوقات الصلاة وما يتعلق بذلك من الأحكام / مندوبات الصلاة / المؤلف: محمد بن أحمد بن عرفة الدسوقي المالكي (ت ١٢٣٠هـ) / الناشر: دار الفكر، بدون السنة].
(Dan) dianjurkan (menggerak gerakkannya), yaitu, MENGGERAK GERAKKAN JARI TELUNJUK, KEKANAN DAN KEKIRI (SECARA KONTINEW, TERUS MENERUS) SELAMA TASYAHHUD, dan adapun tangan kiri, hendaknya ia merentangkannya dengan jari-jari yang rapat, diatas pahanya. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Abu Zaid Al Qoirowaniy Al Malikiy berkata dalam Kitabnya Matan Ar Risalah (Hal. 31):
ويجعل يديه في تشهده على فخذيه، ويقبض أصابع يده اليمنى، ويبسط السبابة يشير بها وقد نصب حرفها إلى وجهه] اهـ..
[انظر كتاب متن الرسالة : (ص ٣١) / باب صفة العمل في الصلوات المفروضة وما يتصل بها من النوافل والسنن / المؤلف: أبو محمد عبد الله بن (أبي زيد) عبد الرحمن النفزي، القيرواني، المالكي (ت ٣٨٦هـ) / الناشر: دار الفكر - بدون السنة].
Saat tasyahudnya, ia meletakkan kedua tangannya di atas pahanya, mengatupkan/mengepalkan jari-jari tangan kanannya, dan menjulurkan jari telunjuknya hingga menunjuk dengan ujungnya mengarah/selaras dengan ujung depan pahanya. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Abu Abdillah Al Khorosyiy Al Malikiy berkata dalam Kitabnya Syarhu Mukhtashor Kholil (juz. 1 hal. 288):
مِنْ أَوَّلِ التَّشَهُّدِ لِآخَرِهِ وَهُوَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَالْمُوَافِقُ لِمَا ذَكَرُوهُ فِي عِلَّةِ تَحْرِيكِهَا أَنْ يَنْتَهِيَ إلَى السَّلَامِ وَلَوْ طَالَ التَّشَهُّدُ. انتهى
[انظر كتاب شرح الخرشي على مختصر خليل : (ج ١ ص ٢٨٨) / [باب الوقت المختار / فصل في فرائض الصلاة / المؤلف: أبو عبد الله محمد الخرشي
المالكي / الناشر: المطبعة الكبرى الأميرية ببولاق مصر، الطبعة: الثانية، ١٣١٧ هـ].
Dari awal tasyahud hingga akhirnya yaitu (ucapan) “Asyhadu an laa ilaaha ill-Allah wa anna Muhammadan 'abduhu wa rasooluhu (Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) ”, dan sesuai dengan apa yang mereka katakan, HENDAKNYA TERUS DILAKUKAN SAMPAI SALAM, MESKIPUN TASHAHHUDNYA PANJANG. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Syaikh Muhammad 'Ulaisy Al Malikiy berkata dalam Kitabnya Manhu Al Jalil Syarhu Mukhtashor Kholil (juz. 1 hal. 271):
وَيَجْعَلُ بَصَرَهُ أَمَامَهُ وَكُرِهَ وَضْعُهُ مَوْضِعَ سُجُودِهِ لِتَأْدِيَتِهِ لِانْحِنَائِهِ بِرَأْسِهِ. (وهو قول مالك، كما قال ابن المنذر).
[انظر كتاب منح الجليل شرح مختصر خليل : (ج ١ ص ٢٧١) / باب في بيان أوقات الصلوات الخمس / فصل في فرائض الصلاة وسننها ومندوباتها ومكروهاتها / المؤلف: محمد عليش
المالكي / الناشر: دار الفكر - بيروت، الطبعة: الأولى،: ١٤٠٤ هـ - ١٩٨٤ مـ].
Menjadikan pandangannya ke depan, dan dia tidak menyukai menempatkannya di tempat sujudnya karena akan menyebabkan dia menundukkan kepalanya. (Demikian pendapat Malik, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Mundzir). Selesai.
𝟜)• ℍ𝕒𝕟𝕒𝕓𝕚𝕝𝕝𝕒𝕙
Jari diangkat saat mengucapkan semua lafadz الله (lafadz Jalalah) yang terdapat dalam tasyahud
❁˚ৡ✿⊱• Imam Ibnu Qudamah Al Maqdiisy Al Hanbaliy berkata dalam Kitabnya Al Mughniy (juz. 1 hal. 383):
وَيُشِيرُ بِالسَّبَّابَةِ، يَرْفَعُهَا عِنْدَ ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى فِي تَشَهُّدِهِ؛ لِمَا رَوَيْنَا، وَلَا يُحَرِّكُهَا. اهـ
[انظر كتاب المغني : (ج ١ ص ٣٨٣) / باب صفة الصلاة / مسألة المصلي إذا جلس للتشهد / المؤلف: أبو محمد عبد الله بن أحمد بن محمد بن قدامة الحنبلي (٥٤١ - ٦٢٠ ه) / الناشر: مكتبة القاهرة، الطبعة: الأولى، (١٣٨٨ هـ = ١٩٦٨ م) - (١٣٨٩ هـ = ١٩٦٩ م)].
Isyaroh dengan jari telunjuknya sambil mengangkatnya ketika menyebut Allah Ta'ala dalam tasyahudnya. Berdasarkan yang telah kami riwayatkan, dan tidak menggerak gerakkannya. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Syamsuddin Ibnu Muflih Al Hanbaliy berkata dalam Kitabnya Al Furu' (juz. 2 hal. 210):
وَيُشِيرُ بِالسَّبَّابَةِ فِي تَشَهُّدِهِ "هـ" مِرَارًا لِتَكْرَارِ التَّوْحِيدِ عِنْدَ ذِكْرِ اللَّهِ "وم ش" وَعَنْهُ: كُلُّ تَشَهُّدِهِ.وَلَا يُحَرِّكُهَا فِي الْأَصَحِّ، لِأَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ لَا يُحَرِّكُهَا. انتهى
[انظر كتاب الفروع : (ج ٢ ص ٢١٠) / باب صفة الصلاة / فصل: ثم يرفع مكبرا "و" ويجلس مفترشا / المؤلف: شمس الدين محمد بن مفلح المقدسي الحنبلي (ت ٧٦٣ هـ) / الناشر: (مؤسسة الرسالة - بيروت)، (دار المؤيد - الرياض)، الطبعة: الأولى، ١٤٢٤ هـ - ٢٠٠٣ مـ].
Dan isyaroh dengan jari telunjuknya saat tashahhudnya”, berulang kali karena pengulangan tauhid ketika menyebut Allah (lafadz jalalah), dan darinya: dalam semua tasyahudnya tidak menggerak gerakkannya menurut pendapat yang Ashoh (paling benar). Karena beliau Nabi 'alaihissalam tidak menggerak gerakkannya. Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Manshur Al Buhuthiy Al Hanbaliy berkata dalam Kitabnya Syarhu Muntaha Al Irodat = Daqo'iq Uli An Nuha Fi Syarhi Ghoyatu Al Muntaha (juz. 1 hal. 201):
(وَيُشِيرُ بِسَبَّابَةِ) يَدِهِ (الْيُمْنَى) بِأَنْ يَرْفَعَهَا (مِنْ غَيْرِ تَحْرِيكٍ) لَهَا. اهـ.
[انظر كتاب شرح منتهى الإرادات = «دقائق أولي النهى لشرح المنتهى» : (ج ١ ص ٢٠١) / باب النية في الصلاة / باب صفة الصلاة وما يكره فيها وأركانها وواجباتها وسننها وما يتعلق به / المؤلف: منصور بن يونس بن بن إدريس البهوتى، فقيه الحنابلة (ت ١٠٥١ هـ) / الناشر: عالم الكتب، بيروت (وله طبعة مختلفة عن عالم الكتب بالرياض؛ فلْيُنتبه)، الطبعة: الأولى، ١٤١٤ هـ - ١٩٩٣ مـ].
(Dan isyaroh dengan jari telunjuk tangan kanannya, dengan mengangkatnya (tanpa menggerak gerakkannya). Selesai.
❁˚ৡ✿⊱• Imam Syamsuddin Ibnu Muflih Al Hanbaliy berkata dalam Kitabnya Al Mubdi` (juz
وَحَالِ إِشَارَتِهِ فِي التَّشَهُّدِ فَإِنَّهُ يَنْظُرُ إِلَى سَبَّابَتِهِ لِخَبَرِ ابْنِ الزُّبَيْرِ،. انتهى
[انظر كتاب المبدع في شرح المقنع : (ج ١ ص ٣٨١) / باب صفة الصلاة / وضع اليمنى على اليسرى تحت السرة / المؤلف: إبراهيم بن محمد بن عبد الله بن محمد ابن مفلح، أبو إسحاق، برهان الدين الحنبلي (ت ٨٨٤ هـ) / الناشر: دار الكتب العلمية، بيروت - لبنان، الطبعة: الأولى، ١٤١٨ هـ - ١٩٩٧ مـ].
Dan ketika isyaroh saat tasyahud, melihat jari telunjuknya, menurut riwayat Ibnu al-Zubayr. Selesai.
✯͜͡❂⊱•أَلحَمْدُ لِلّـهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتُمُّ الصّالِحَاتُ✯͜͡❂⊱•
•._.••´¯``•.¸¸.•` 🎀 ӄʀǟɖɛռǟռ ֆɛʟǟȶǟռ
ֆʀʊʍɮʊռɢ
ʍǟɢɛʟǟռɢ
🎀 `•.¸¸.•``¯´••._.•
٩ جمادى الأولى ١٤٤٦ هـ
11 ꪀׁׅᨵׁׅ᥎꫶ׁׅꫀׁׅܻ ꩇׁׅ݊ϐׁׅ֒ꫀׁׅܻꭈׁׅ 2024 ꩇׁׅ݊
