𝕶𝖎𝖘𝖆𝖍 𝕭𝖚𝖒𝖎 𝕸𝖊𝖒𝖚𝖓𝖙𝖆𝖍𝖐𝖆𝖓 𝕵𝖆𝖘𝖆𝖉 𝕺𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖄𝖆𝖓𝖌 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖚𝖓𝖚𝖍 𝕺𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖄𝖆𝖓𝖌 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆 𝕷𝖆 𝕴𝖑𝖆𝖍𝖆 𝕴𝖑𝖑𝖆𝖑𝖑𝖔𝖍 𝕾𝖊𝖐𝖆𝖑𝖎𝖕𝖚𝖓 𝕮𝖚𝖒𝖆 𝖀𝖓𝖙𝖚𝖐 𝕻𝖊𝖒𝖇𝖊𝖑𝖆𝖆𝖓 𝕯𝖎𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙 𝕯𝖆𝖗𝖎 𝕯𝖟𝖔𝖍𝖎𝖗𝖓𝖞𝖆 𝕯𝖆𝖓 𝕭𝖚𝖒𝖎 𝕸𝖊𝖒𝖚𝖓𝖙𝖆𝖍𝖐𝖆𝖓 𝕵𝖆𝖘𝖆𝖉 𝕺𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖄𝖆𝖓𝖌 𝕸𝖚𝖗𝖙𝖆𝖉
✯͜͡❂⊱• 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐮𝐜𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐋𝐚 𝐈𝐥𝐚𝐡𝐚 𝐈𝐥𝐥𝐚𝐥𝐥𝐨𝐡 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧 𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐀𝐠𝐚𝐫 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐃𝐢𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐁𝐮𝐦𝐢 𝐌𝐞𝐦𝐮𝐧𝐭𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐉𝐚𝐬𝐚𝐝𝐧𝐲𝐚 :
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ السُّمَيْطِ بْنِ السَّمِيرِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ الْحُصَيْنِ قَالَ ; أَتَى نَافِعُ بْنُ الْأَزْرَقِ وَأَصْحَابُهُ فَقَالُوا : هَلَكْتَ يَا عِمْرَانُ قَالَ : مَا هَلَكْتُ قَالُوا : بَلَى قَالَ : مَا الَّذِي أَهْلَكَنِي قَالُوا : قَالَ اللَّهُ وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ قَالَ قَدْ قَاتَلْنَاهُمْ حَتَّى نَفَيْنَاهُمْ فَكَانَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ إِنْ شِئْتُمْ حَدَّثْتُكُمْ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -ﷺ- قَالُوا وَأَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -ﷺ- قَالَ : نَعَمْ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ -ﷺ- وَقَدْ بَعَثَ جَيْشًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ فَلَمَّا لَقُوهُمْ قَاتَلُوهُمْ قِتَالًا شَدِيدًا فَمَنَحُوهُمْ أَكْتَافَهُمْ فَحَمَلَ رَجُلٌ مِنْ لُحْمَتِي عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ بِالرُّمْحِ فَلَمَّا غَشِيَهُ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنِّي مُسْلِمٌ فَطَعَنَهُ فَقَتَلَهُ فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ -ﷺ- فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ قَالَ وَمَا الَّذِي صَنَعْتَ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ فَأَخْبَرَهُ بِالَّذِي صَنَعَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- ;
«فَهَلَّا شَقَقْتَ عَنْ بَطْنِهِ فَعَلِمْتَ مَا فِي قَلْبِهِ؟؟؟».
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ : لَوْ شَقَقْتُ بَطْنَهُ لَكُنْتُ أَعْلَمُ مَا فِي قَلْبِهِ؟؟ قَالَ :
«فَلَا أَنْتَ قَبِلْتَ مَا تَكَلَّمَ بِهِ وَلَا أَنْتَ تَعْلَمُ مَا فِي قَلْبِهِ»
قَالَ : فَسَكَتَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- فَلَمْ يَلْبَثْ إِلَّا يَسِيرًا حَتَّى مَاتَ فَدَفَنَّاهُ فَأَصْبَحَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ فَقَالُوا لَعَلَّ عَدُوًّا نَبَشَهُ فَدَفَنَّاهُ ثُمَّ أَمَرْنَا غِلْمَانَنَا يَحْرُسُونَهُ فَأَصْبَحَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ فَقُلْنَا لَعَلَّ الْغِلْمَانَ نَعَسُوا فَدَفَنَّاهُ ثُمَّ حَرَسْنَاهُ بِأَنْفُسِنَا فَأَصْبَحَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ فَأَلْقَيْنَاهُ فِي بَعْضِ تِلْكَ الشِّعَابِ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ حَفْصٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ السُّمَيْطِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ الْحُصَيْنِ قَالَ بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- فِي سَرِيَّةٍ فَحَمَلَ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ عَلَى رَجُلٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ وَزَادَ فِيهِ فَنَبَذَتْهُ الْأَرْضُ فَأُخْبِرَ النَّبِيُّ -ﷺ- وَقَالَ :
«إِنَّ الْأَرْضَ لَتَقْبَلُ مَنْ هُوَ شَرٌّ مِنْهُ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَحَبَّ أَنْ يُرِيَكُمْ تَعْظِيمَ حُرْمَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ».
[رواه ابن ماجه / ٣٦ - كتاب الفتن / ١ - باب الكف عمن قال لاإله إلا الله / رقم الحديث: ٣٩٣٠].
Telah menceritakan kepada kami : Suwaid bin Sa'id. Telah menceritakan kepada kami ; Ali bin Mushir. Dari 'Ashim. Dari As Sumaith bin As Samir. Dari 'Imron bin Al Hushoin dia berkata : "Nafi' bin Al Azraq bersama para sahabatnya, mereka berkata : "Celaka kamu wahai 'Imran! " Imran pun bertanya : "Aku celaka! " mereka menjawab, "Ya." Imran bertanya lagi : "Apa yang mencelakakanku?" mereka menjawab : "Allah telah berfirman '(dan perangilah mereka sehingga tidak ada fitnah dan yang ada hanya agama milik Allah saja) ' (Qs. Al Anfal: 39). Imran berkata : "Kami telah memerangi mereka dan memberangusnya, sehingga din ini hanya milik Allah saja. Kalau kalian kehendaki, aku akan ceritakan kepada kalian suatu hadits yang aku dengar dari Rasulullah -ﷺ-." Mereka berkata, "Dan kamu (benar-benar) mendengarnya dari Rasulullah -ﷺ-?." Imran menjawab : "Ya. Aku menyaksikan Rasulullah -ﷺ- mengutus pasukan kaum muslimin untuk menyerang kaum musyrikin, tatkala mereka bertemu musuh, mereka pun memeranginya dengan pertempuran sengit hingga berhasil mengalahkan musuh. Lalu salah seorang dari familiku dapat menodong seorang dari kaum musyrikin dengan tombak, ketika saudaraku mendatanginya ia berkata : "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku adalah seorang muslim." Tetapi familiku itu tetap menikamnya sehingga ia mati. Kemudian saudaraku datang kepada Rasulullah -ﷺ- dan berkata : "Celaka aku wahai Rasulullah! " Beliau bertanya sekali atau dua kali: "Apa yang telah kamu lakukan?" Dia memberitahukan kepada beliau apa yang dia perbuat. Rasulullah -ﷺ- pun bersabda kepadanya:
"Apakah kamu harus membelah perutnya sehingga kamu dapat mengetahui apa yang ada di dalam hatinya?"
Dia menjawab, "Ya Rasulullah, kalau seandainya aku (memang harus) membelah perutnya niscaya aku mengetahui apa yang ada di dalam hatinya."
Beliau bertanya: "Lalu kenapa kamu tidak terima apa yang dia ucapkan sedang kamu tidak mengetahui apa yang ada dalam hatinya?"
'Imran berkata : "Kemudian Rasulullah -ﷺ- mendiamkannya. Dan tidak lama kemudian, orang itu pun meninggal dunia. Maka kami menguburkannya. Di pagi harinya (jenazahnya) telah berada di atas permukaan tanah. Mereka berkata, "Jangan-jangan ada musuh yang sengaja mengeluarkannya." Maka kami menguburnya kemudian memerintahkan kepada budak-budak kami untuk menjaganya, tetapi (jenazahnya) kembali berada di atas permukaan tanah. Maka kami berkata : "Jangan-jangan budak-budak itu telah ngantuk." Kemudian kami menjaganya sendiri tetapi (jenazahnya) tetap berada di atas permukaan tanah sehingga kami melemparkannya di celah yang terletak di antara dua bukit."
Telah menceritakan kepada kami : Isma'il bin Hafsh Al Aili. Telah menceritakan kepada kami : Hafsh bin Ghiyats. Dari 'Ashim. Dari As Sumaith. Dari 'Imran bin AL Hushain, dia berkata : 'Rasulullah -ﷺ- mengutus kami di suatu ekspedisi. Kemudian ada seorang dari kaum muslimin menyerang seseorang dari kaum musyrikin…. Kemudian perawi menyebutkan hadits seperti yang di atas, dan dia menambahkan di dalam haditsnya :
"Tetapi bumi membuangnya (mengeluarkannya), kemudian kejadian itu diberitahukan kepada Nabi -ﷺ-, maka beliau pun bersabda:
"Sesungguhnya bumi menerima orang yang lebih buruk dari dia, tetapi Allah ingin memperlihatkan kepada kalian pengagungan terhadap kehormatan kalimat Laa Ilaaha Illallah."
[HR. Ibnu Majah No. 3930]
✯͜͡❂⊱•𝐑𝐢𝐰𝐚𝐲𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐚𝐫𝐚𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐟𝐢𝐫 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐜𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐋𝐚𝐚 𝐈𝐥𝐚𝐚𝐡𝐚 𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮 :
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَدِيٍّ حَدَّثَهُ أَنَّ الْمِقْدَادَ بْنَ عَمْرٍو الْكِنْدِيَّ حَلِيفَ بَنِي زُهْرَةَ حَدَّثَهُ وَكَانَ شَهِدَ بَدْرًا مَعَ النَّبِيِّ -ﷺ- أَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَقِيتُ كَافِرًا فَاقْتَتَلْنَا فَضَرَبَ يَدِي بِالسَّيْفِ فَقَطَعَهَا ثُمَّ لَاذَ مِنِّي بِشَجَرَةٍ وَقَالَ ; أَسْلَمْتُ لِلَّهِ آقْتُلُهُ بَعْدَ أَنْ قَالَهَا. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- : لَا تَقْتُلْهُ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّهُ طَرَحَ إِحْدَى يَدَيَّ ثُمَّ قَالَ ذَلِكَ بَعْدَ مَا قَطَعَهَا آقْتُلُهُ قَالَ :
«لَا تَقْتُلْهُ فَإِنْ قَتَلْتَهُ فَإِنَّهُ بِمَنْزِلَتِكَ قَبْلَ أَنْ تَقْتُلَهُ وَأَنْتَ بِمَنْزِلَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ كَلِمَتَهُ الَّتِي قَالَ».
وَقَالَ حَبِيبُ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ -ﷺ- لِلْمِقْدَادِ :
«إِذَا كَانَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ يُخْفِي إِيمَانَهُ مَعَ قَوْمٍ كُفَّارٍ فَأَظْهَرَ إِيمَانَهُ فَقَتَلْتَهُ فَكَذَلِكَ كُنْتَ أَنْتَ تُخْفِي إِيمَانَكَ بِمَكَّةَ مِنْ قَبْلُ».
[رواه البخاري/ كتاب الديات / باب قول الله تعالى ومن يقتل مؤمنا متعمدا فجزاؤه جهنم / رقم الحديث: ٦٨٦٥].
Telah menceritakan kepada kami : 'Abdan. Telah menceritakan kepada kami : 'Abdullah. Telah menceritakan kepada kami : Yunus. Dari Az Zuhri. Telah menceritakan kepada kami : 'Atho' bin Yazid, bahwasanya Ubaidullah bin Adi menceritakan kepadanya : Al Miqdad bin 'Amru Al Kindi radliyyAllahu 'anhu sekutu bani Zuhrah menceritakan kepadanya -beliau termasuk orang yang ikut perang badar bersama Nabi -ﷺ- ia berkata;
'ya Rasulullah, saya menjumpai orang kafir, kemudian terjadi duel antara kami. Ia berhasil menyabet tanganku dengan pedang sehingga tanganku putus. Ia kemudian bersembunyi dariku di sebuah pohon dan mengatakan; 'SAYA TELAH MASUK ISLAM KARENA ALLAH', bolehkah saya membunuhnya setelah ia mengucapkan kalimah laa-ilaaha-illallah? '
Rasulullah -ﷺ- menjawab: "KAMU TIDAK BOLEH MEMBUNUHNYA."
Miqdad melanjutkan; 'ya Rasulullah, ia telah menghilangkan salah satu tanganku, kemudian ia mengucapkan kalimat itu setelah memutuskannya, bolehkah saya membunuhnya? '
Nabi -ﷺ- menjawab;
"KAMU TIDAK BOLEH MEMBUNUHNYA, jika kamu tetap membunuhnya berarti dia berada di posisimu ketika kamu belum membunuhnya, sedang kamu berada diposisi dia ketika sebelum ia mengucapkannya." Sedang Habib bin Abi 'Amrah mengatakan; dari Sa'id dari Ibn 'Abbas mengatakan, Nabi -ﷺ- berkata kepada Miqdad:
"Jika seorang mukmin menyembunyikan keimanannya bersama komunitas orang kafir selanjutnya ia menyatakan terus terang keimanannya, dan engkau kemudian membunuhnya, kamu dahulu juga seperti itu, dahulu kamu menyembunyikan keimananmu di Makkah."
[HR. Bukhariy No. 6865]
Hadits Yang Senada:
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ حَدَّثَنَا أَبُو ظَبْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُحَدِّثُ قَالَ:
بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- إِلَى الْحُرَقَةِ مِنْ جُهَيْنَةَ قَالَ فَصَبَّحْنَا الْقَوْمَ فَهَزَمْنَاهُمْ قَالَ وَلَحِقْتُ أَنَا وَرَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ رَجُلًا مِنْهُمْ قَالَ فَلَمَّا غَشِينَاهُ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ فَكَفَّ عَنْهُ الْأَنْصَارِيُّ فَطَعَنْتُهُ بِرُمْحِي حَتَّى قَتَلْتُهُ قَالَ فَلَمَّا قَدِمْنَا بَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ -ﷺ- قَالَ : فَقَالَ لِي :
«يَا أُسَامَةُ أَقَتَلْتَهُ بَعْدَ مَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ؟؟»
قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا كَانَ مُتَعَوِّذًا.
قَالَ : «أَقَتَلْتَهُ بَعْدَ مَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ؟؟»
قَالَ : فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَيَّ حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّي لَمْ أَكُنْ أَسْلَمْتُ قَبْلَ ذَلِكَ الْيَوْمِ.
[رواه البخاري / كتاب الديات / باب قول الله تعالى ومن أحياها / رقم الحديث: ٦٨٧٢].
Dari Usamah bin Zaid bin haritsah radliyaAllahu 'anhuma menceritakan dengan mengatakan; 'Rasulullah -ﷺ- mengutus kami ke perkampungan Hurqah di bani Juhainah. Kami menyerang mereka di pagi buta dan menjadikan mereka kocar kacir. Saya dan seorang laki-laki anshar berhasil menemukan seseorang dari mereka. Tatkala kami bisa mengepung, ia tiba-tiba mengatakan; 'laa-ilaaha-illallah.' Si laki-laki anshar menahan penyerbuannya, sedang aku meneruskannya hingga kubunuh orang itu. Ketika kami pulang, peristiwa ini disampaikan kepada Nabi -ﷺ- sehingga beliau berujar kepadaku:
"Apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan laa-ilaaha-illallah?" Kujawab; 'betul, Ya Rasulullah, ia mengucapkannya hanya sekedar mencari keselamatan.' Nabi melanjutkan:
"Apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan laa-ilaaha-illallah?" Nabi berulangkali menegurku dengan ucapan ini hingga aku mengandai-andai kalaulah aku belum masuk Islam sebelum itu.
[HR. Bukhariy No. 6872]
❁˚ৡ✿⊱• Imam Muslim Membuat Bab Dalam Kitab Shohihnya :
١٣٩• بَاب تَحْرِيمِ قَتْلِ الْكَافِرِ بَعْدَ أَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَا اللَّهُ
Bab Haramnya membunuh orang kafir setelah mengucapkan Laa Ilaaha illahu
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ وَاللَّفْظُ مُتَقَارِبٌ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ لَقِيتُ رَجُلًا مِنْ الْكُفَّارِ فَقَاتَلَنِي فَضَرَبَ إِحْدَى يَدَيَّ بِالسَّيْفِ فَقَطَعَهَا ثُمَّ لَاذَ مِنِّي بِشَجَرَةٍ فَقَالَ أَسْلَمْتُ لِلَّهِ أَفَأَقْتُلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَعْدَ أَنْ قَالَهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ-:
«لَا تَقْتُلْهُ».
قَالَ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ قَدْ قَطَعَ يَدِي ثُمَّ قَالَ ذَلِكَ بَعْدَ أَنْ قَطَعَهَا أَفَأَقْتُلُهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«لَا تَقْتُلْهُ فَإِنْ قَتَلْتَهُ فَإِنَّهُ بِمَنْزِلَتِكَ قَبْلَ أَنْ تَقْتُلَهُ وَإِنَّكَ بِمَنْزِلَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ كَلِمَتَهُ الَّتِي» ... الحديث.
[رواه مسلم / كتاب الإيمان / باب تحريم قتل الكافر بعد أن قال لا إله إلا الله / رقم الحديث: ٩٥].
Dari [al-Miqdad bin al-Aswad] bahwa dia mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata :
"Wahai Rasulullah, apa pendapatmu seandainya aku berjumpa dengan seorang lelaki dari golongan orang-orang kafir, lalu mereka menyerangku dan memotong salah satu dari tanganku dengan pedangnya. Kemudian dia lari dariku dan berlindung di balik sepohon kayu', lalu orang yang melakukan itu berkata, 'Aku menyerahkan diri karena Allah. Wahai Rasulullah, apakah aku boleh membunuhnya setelah dia mengucapkan ungkapan itu (tauhid)? '
Rasulullah -ﷺ- bersabda:
"Janganlah kamu membunuhnya."
Miqdad membantah : "Wahai Rasulullah! Lelaki itu telah memotong tanganku, dan setelah memotongnya ia (sengaja) mengucapkannya! Apakah aku boleh membunuhnya?"
Rasulullah -ﷺ- menjawab:
"Janganlah kamu membunuhnya, seandainya kamu membunuh lelaki itu, maka sungguh dia seperti kamu sebelum kamu membunuhnya, sedangkan kamu berkedudukan sepertinya sebelum dia mengucapkan perkataan tersebut (maksudnya kafir)."
[HR. Muslim No. 95].
✯͜͡❂⊱•𝐑𝐢𝐰𝐚𝐲𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐮𝐦𝐢 𝐌𝐞𝐦𝐮𝐧𝐭𝐚𝐡𝐤𝐚 𝐉𝐚𝐬𝐚𝐝 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐮𝐫𝐭𝐚𝐝
❁˚ৡ✿⊱• Dalam Shahih al-Bukhari, disebutkan:
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ ﵁ قَالَ
«كَانَ رَجُلٌ نَصْرَانِيًّا فَأَسْلَمَ وَقَرَأَ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ فَكَانَ يَكْتُبُ لِلنَّبِيِّ ﷺ فَعَادَ نَصْرَانِيًّا فَكَانَ يَقُولُ مَا يَدْرِي مُحَمَّدٌ إِلَّا مَا كَتَبْتُ لَهُ فَأَمَاتَهُ اللهُ فَدَفَنُوهُ فَأَصْبَحَ وَقَدْ لَفَظَتْهُ الْأَرْضُ فَقَالُوا هَذَا فِعْلُ مُحَمَّدٍ وَأَصْحَابِهِ لَمَّا هَرَبَ مِنْهُمْ نَبَشُوا عَنْ صَاحِبِنَا فَأَلْقَوْهُ فَحَفَرُوا لَهُ فَأَعْمَقُوا فَأَصْبَحَ وَقَدْ لَفَظَتْهُ الْأَرْضُ فَقَالُوا هَذَا فِعْلُ مُحَمَّدٍ وَأَصْحَابِهِ نَبَشُوا عَنْ صَاحِبِنَا لَمَّا هَرَبَ مِنْهُمْ فَأَلْقَوْهُ فَحَفَرُوا لَهُ وَأَعْمَقُوا لَهُ فِي الْأَرْضِ مَا اسْتَطَاعُوا فَأَصْبَحَ قَدْ لَفَظَتْهُ الْأَرْضُ فَعَلِمُوا أَنَّهُ لَيْسَ مِنَ النَّاسِ فَأَلْقَوْهُ.»
[رواه البخاري/ كتاب المناقب / باب علامات النبوة في الإسلام / رقم الحديث: ٣٦١٧].
Dari Anas radliyyAllahu anhu beliau berkata:
"Ada seorang yang sebelumnya Nasrani masuk Islam. Ia menghafal alBaqarah dan Ali Imran. Ia juga menjadi penulis bagi Nabi -ﷺ- Kemudian ia kembali menjadi Nasrani. Ia berkata: Muhammad tidak mengetahui kecuali apa yang aku tuliskan untuknya. Kemudian Allah mematikannya. Mereka menguburkannya. PADA PAGI HARINYA BUMI TELAH MELEMPARKAN DIA (BERADA DI PERMUKAAN BUMI). Orang-orang itu berkata ini perbuatan Muhammad dan para sahabatnya karena ia lari dari mereka sehingga mereka mengeluarkan lagi rekan kita ini. Mereka pun menggali lagi dan mendalamkan galian itu (menguburkannya lagi). Pada pagi harinya, bumi melemparkan dia (berada di permukaan bumi). Orang-orang itu berkata ini perbuatan Muhammad dan para sahabatnya yang mengeluarkan lagi rekan kita kini ketika lari dari mereka. Mereka pun menggali lagi dan mendalamkan galian itu sedalam yang bisa mereka lakukan (menguburkannya lagi). Pagi harinya jenazahnya telah dilemparkan oleh bumi (di atas permukaan tanah). Mereka pun tahu bahwa itu bukan dari (perbuatan) manusia. Maka mereka pun melemparkan begitu saja
[H.R Bukhariy No. 3617].
❁˚ৡ✿⊱• Dalam Shahih Muslim, disebutkan:
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ. حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ. حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ (وَهُوَ ابْنُ الْمُغِيرَةِ) عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ. قال:
كَانَ مِنَّا رَجُلٌ مِنْ بَنِى النَّجَّارِ قَدْ قَرَأَ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ وَكَانَ يَكْتُبُ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَانْطَلَقَ هَارِبًا حَتَّى لَحِقَ بِأَهْلِ الْكِتَابِ – قَالَ – فَرَفَعُوهُ قَالُوا هَذَا قَدْ كَانَ يَكْتُبُ لِمُحَمَّدٍ فَأُعْجِبُوا بِهِ فَمَا لَبِثَ أَنْ قَصَمَ اللَّهُ عُنُقَهُ فِيهِمْ فَحَفَرُوا لَهُ فَوَارَوْهُ فَأَصْبَحَتِ الأَرْضُ قَدْ نَبَذَتْهُ عَلَى وَجْهِهَا ثُمَّ عَادُوا فَحَفَرُوا لَهُ فَوَارَوْهُ فَأَصْبَحَتِ الأَرْضُ قَدْ نَبَذَتْهُ عَلَى وَجْهِهَا ثُمَّ عَادُوا فَحَفَرُوا لَهُ فَوَارَوْهُ فَأَصْبَحَتِ الأَرْضُ قَدْ نَبَذَتْهُ عَلَى وَجْهِهَا فَتَرَكُوهُ مَنْبُوذًا
[رواه مسلم / ٥٠ - كتاب صفات المنافقين وأحكامهم / رقم الحديث: ١٤].
Dari Anas bin Malik radliyAllohu 'anhu beliau berkata:
"Ada seorang laki-laki dari Bani anNajjaar yang sudah hafal alBaqoroh dan Ali Imran. Ia menulis (wahyu) untuk Rasulullah -ﷺ-. Suatu hari ia lari (murtad) hingga berkumpul dengan Ahli Kitab. Mereka pun memuliakan dia dan berkata: Ini adalah orang yang pernah menjadi sekretaris Muhammad, maka mereka pun kagum dengannya. Tidak berapa lama, Allah patahkan lehernya (hingga meninggal) di tengah-tengah mereka. Mereka pun menggali (kuburnya) dan menimbunnya dengan tanah. TAPI BUMI KEMBALI MELEMPARKAN JASADNYA KE PERMUKAAN TANAH. Kemudian mereka pun kembali menggali dan menimbun jasadnya. Pagi harinya bumi melemparkan jasadnya hingga ke permukaan tanah. Kemudian mereka pun kembali menggali dan menimbun jasadnya. Pagi harinya bumi melemparkan jasadnya hingga ke permukaan tanah. Hingga mereka meninggalkan dia terlempar begitu saja
(H.R Muslim No. 14)
✯͜͡❂⊱•أَلحَمْدُ لِلّـهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتُمُّ الصّالِحَاتُ✯͜͡❂⊱•
•._.••´¯``•.¸¸.•` 🎀 ӄʀǟɖɛռǟռ ֆɛʟǟȶǟռ
ֆʀʊʍɮʊռɢ
ʍǟɢɛʟǟռɢ
🎀 `•.¸¸.•``¯´••._.•
١٧ جمادى الأولى ١٤٤٦ هـ
19 ꪀׁׅᨵׁׅ᥎꫶ׁׅꫀׁׅܻ ꩇׁׅ݊ϐׁׅ֒ꫀׁׅܻꭈׁׅ 2024 ꩇׁׅ݊
