(dispensasi buat orang yang kelupaan)
وحَدَّثَنَا أَبُو اليَمَانِ، أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ، أَنَّ أَبَاهُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ، أَخْبَرَ مَرْوَانَ، أَنَّ عَائِشَةَ، وَأُمَّ سَلَمَةَ أَخْبَرَتَاهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ :
«كَانَ يُدْرِكُهُ الفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ، وَيَصُومُ»، ... الحديث.
Telah menceritakan kepada kami : ‘Abdullah bin Maslamah. Dari Malik. Dari Sumayya maulanya (Budak Merdekanya) Abu Bakar bin ‘Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam bin Al Mughirah bahwa dia mendengar Abu Bakar bin ‘Abdurrahman berkata:
“Aku dan bapakku ketika menemui ‘Aisyah RadhiyAllahu ‘anha dan Ummu Salamah (Dan diriwayatkan pula) : Telah menceritakan kepada kami : Abu Al Yaman. Telah mengabarkan kepada kami : Syu’aib. Dari Az Zuhriy, ia berkata : Telah mengabarkan kepada saya : Abu Bakar bin ‘Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam bahwa bapaknya, yaitu ‘Abdurrahman mengabarkan kepada Marwan bahwa ‘Aisyah RadhiyAllahu ‘anha dan Ummu Salamah telah mengabarkan kepadanya :
Bahwa Rasulullah ﷺ pernah mendapatkan waktu Fajar saat Beliau sedang junub (habis berhubungan intim) di rumah keluarga Beliau.
Maka kemudian Beliau mandi dan berpuasa ... Al Hadits.
(HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779).
🌴✒️• Imam At-Tumudzi setelah menyebutkan hadist ini, beliau mengatakan:
وَالعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ، وَغَيْرِهِمْ، وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ
Inilah yang dipahami (damalkan) oleh mayoritas ulama di kalangan para sahabat Nabi ﷺ dan yang lainnya. Dan ini merupakan pendapat Sufyan At-Tsauri, As-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah.
(Lihat Kitab Sunan At-Turmudzi, 3/140).
📚✍️• شرح الحديث | Syarhu Al Hadits :
تخبر عائشة وأم سلمة -رضي الله عنهما- أن النبي -ﷺ- كان يجامع في الليل، وربما أدركه الفجر وهو جنب لم يغتسل، ويتم صومه ولا يقضي، وكان إخبارهما بذلك جوابا لمَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ حين بعث إليهما؛ ليسألهما عن ذلك. وهذا الحكم في رمضان وغيره.
🌴📓• Syarah Hadits :
Sayyidatna 'Aisyah dan Ummu Salamah -raḍiyaAllāhu 'anhumā- menginformasikan bahwa Nabi -ﷺ- pernah berhubungan intim (dengan istrinya) pada suatu malam, kemudian beliau mendapati waktu fajar sedangkan beliau dalam keadaan junub dan belum mandi, namun beliau tetap menyempurnakan puasanya dan tidak mengqadlo' (menggantinya). Informasi mereka berdua tentang hal itu merupakan jawaban untuk Marwān bin Al-Ḥakam tatkala ia mengutus suruhannya untuk bertanya kepada mereka berdua tentang perkara tersebut. Hukum ini berlaku untuk bulan Ramadlan dan selainnya.
📚✒️• فوائد من الحديث | Faidah Faidah Dari Hadits :
١)• صحة صوم من أصبح جُنُبًا، من جماع في الليل .
1). Sahnya puasa seseorang yang menemui waktu subuh masih dalam keadaan junub dari berhubungan badan pada malam harinya.
٢)• يقاس على الجماع الاحتلام بطريق الأولى؛ لأن الاحتلام بغير اختياره .
2). Bermimpi basah diqiyaskan (disamakan) dengan metode pertama. Karena mimpi bukanlah pilihannya.
٣)• التصريح بأن الجنابة من جماع الأهل رفعت شك حصول الاحتلام؛ لِتَنَزُّه الأنبياء صلوات الله وسلامه عليهم عن تلاعب الشيطان الذي هو سبب الاحتلام .
3). Menyatakan bahwa janaabah dari persetubuhan dengan istrinya menimbulkan kecurigaan mimpi basah; Untuk menjaga para nabi, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada mereka, dari manipulasi setan penyebab mimpi basah.
٤)• فيه دليلٌ على جواز تأخير الغسل إلى بعد طلوع الفجر، ويقاس على ذلك الحائض والنفساء إذا انقطع دمها ليلاً ثم طلع الفجر قبل اغتسالها صحَّ صومها .
4). Didalamnya terdapat dalil atas bolehnya menunda mandi besar (jinabah) sampai terbit fajar, dan dengan hal ini disamakan bagi wanita yang mandi sesudah haid dan wanita nifas (yang mandi sehabis melahirkan).
٥)• عدم وجوب المبادرة بالاغتسال من الجنابة .
5). Tidak adanya kewajiban menyegerakan mandi jinabah.
٦)• فيه جواز الجماع في ليالي رمضان، ولو كان قبيل طلوع الفجر .
6). Dibolehkan bersetubuh di malam-malam Ramadhan, meskipun mendekati (hampir) fajar.
٧)• فضل نساء النبي -ﷺ- وإحسانهن إلى الأمة، فقد نقلن عن النبي -ﷺ- من العلم الشيء الكثير النافع، لا سيما الأحكام الشرعية المنزلية التي لا يطلع عليها غيرهن، فرضي الله عنهن وأرضاهن .
7). Menjelaskan tentang keutamaan istri - istri Nabi - ﷺ - dan kebaikan mereka untuk ummat. Sesungguhnya mereka telah menukil banyak ilmu dari Nabi -ﷺ- yang bermanfaat, terutama hukum-hukum dalam negeri (kekeluargaan) yang tidak diketahui oleh orang lain, semoga Allah meridhoi mereka dan meridloi mereka.
٨)• الرجوع في العلم إلى من هو أقرب إحاطة به فإن إخبارهما بذلك (عائشة وأم سلمة -رضي الله عنهما- ) كان جوابا لمَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ حين بعث إليهما؛ ليسألهما عن ذلك .
8). Merujuk ilmu kepada orang yang lebih dekat dengannya lebih mencakup dengannya, karena menginformasikan bahwa berita mereka berdua (Sayyidatna 'Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu 'anhuma) adalah betul - betul jawaban kepada Marwan bin Al-Hakam ketika dia mengirim pesuruhnya kepada mereka; untuk bertanya kepada mereka tentang hal itu.
٩)• جواز التصريح بما يستحيا منه للمصلحة .
9). Kebolehan menyatakan apa yang memalukan untuk kemashlahatan (kebaikkan).
١٠)• فعل النبي -ﷺ- حجة .
10). Perilaku Nabi -ﷺ- adalah hujjah (argumentasi, alasan, bukti, dalil).
🌴🎙️• Disebutkan dalam redaksi yang lain :
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ، قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنْ سُمَيٍّ، مَوْلَى أَبِي بَكْرِ بنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بنِ الحَارِثِ بْنِ هِشَامِ بْنِ المُغِيرَةِ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، كُنْتُ أَنَا وَأَبِي فَذَهَبْتُ مَعَهُ حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: «أَشْهَدُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ إِنْ كَانَ لَيُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ غَيْرِ احْتِلاَمٍ، ثُمَّ يَصُومُهُ»،
{رواه البخاري / كتاب الصيام / باب اغتسال الصائم / رقم الحديث : ١٩٣١}.
Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah menceritakan kepada saya Malik dari Sumayya maulanya Abu Bakar bin’Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam bin Al Mughirah bahwa dia mendengar Abu Bakar bin’Abdurrahman (berkata,):
“Aku dan bapakku pergi bersama-sama hingga kami datang menemui ‘Aisyah radliallahu ‘anha yang dia berkata:
“Aku bersaksi tentang Rasulullah ﷺ bahwa apabila Beliau pada pagi hari masih dalam keadaan junub setelah berhubungan tanpa mengeluarkan sperma, maka Beliau meneruskan puasanya”.
Kemudian kami datang menemui Ummu Salamah yang dia juga berkata, seperti itu”.
(HR. Bukhari)
🌴📚• Didalam redaksi yang lain :
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ وَأُمِّ سَلَمَةَ زَوْجَيْ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُمَا قَالَتَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ غَيْرِ احْتِلَامٍ فِي رَمَضَانَ ثُمَّ يَصُومُ
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Aisyah dan Ummu Salamah isteri Nabi ﷺ keduanya berkata:
"Rasulullah ﷺ junub karena persetubuhan dan bukan mimpi pada bulan Ramadan, kemudian beliau berpuasa."
[HR. Malik No.565].
🌴📂• Didalam riwayat lain oleh imam malik dalam muwattho'nya dikatakan:
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَعْمَرٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِي يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى الْبَابِ وَأَنَا أَسْمَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُصْبِحُ جُنُبًا وَأَنَا أُرِيدُ الصِّيَامَ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أُصْبِحُ جُنُبًا وَأَنَا أُرِيدُ الصِّيَامَ فَأَغْتَسِلُ وَأَصُومُ فَقَالَ لَهُ الرَّجُلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَسْتَ مِثْلَنَا قَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَعْلَمَكُمْ بِمَا أَتَّقِي
Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Abdullah bin Abdurrahman bin Ma'mar Al Anshari dari Abu Yunus mantan budak Aisyah, dari Aisyah, bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, laki-laki itu berdiri di depan pintu dan aku mendengarkannya, "Wahai Rasulullah, pagi tadi aku junub dan aku berniat untuk berpuasa." Beliau bersabda: "Jika aku dalam keadaan junub pada pagi hari, namun aku berniat untuk berpuasa, maka aku mandi dan berpuasa." Orang tersebut berkata, "Anda tidak seperti kami, Allah telah mengampuni dosa-dosa anda yang telah lalu dan akan datang! " Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah dan bersabda:
"Demi Allah, aku berharap menjadi orang yang paling takut di antara kalian pada Allah dan orang yang paling tahu di antara kalian dengan apa yang aku perbuat! "
[HR. Malik No.564].
حَدَّثَنِي هَارُونُ بۡنُ سَعِيدٍ الۡأَيۡلِيُّ: حَدَّثَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ: أَخۡبَرَنِي عَمۡرٌو - وَهُوَ ابۡنُ الۡحَارِثِ – عَنۡ عَبۡدِ رَبِّهِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ كَعۡبٍ الۡحِمۡيَرِيِّ؛ أَنَّ أَبَا بَكۡرٍ حَدَّثَهُ؛ أَنَّ مَرۡوَانَ أَرۡسَلَهُ إِلَىٰ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، يَسۡأَلُ عَنِ الرَّجُلِ يُصۡبِحُ جُنُبًا، أَيَصُومُ؟ فَقَالَتۡ: كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يُصۡبِحُ جُنُبًا مِنۡ جِمَاعٍ، لَا مِنۡ حُلُمٍ، ثُمَّ لَا يُفۡطِرُ وَلَا يَقۡضِي.
Harun bin Sa’id Al-Aili telah menceritakan kepadaku: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami: ‘Amr ibnul Harits mengabarkan kepadaku dari ‘Abdu Rabbih, dari ‘Abdullah bin Ka’b Al-Himyari; Bahwa Abu Bakr menceritakan kepadanya: Bahwa Marwan mengutusnya kepada Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha untuk bertanya tetang seseorang yang masuk waktu subuh dalam keadaan junub. Apakah dia berpuasa? Ummu Salamah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk subuh dalam keadaan junub karena jimak, bukan karena mimpi basah. Kemudian beliau tidak membatalkan puasa dan tidak pula menggantinya.
(HR. Muslim).
المراجع | Referensi :
١)• كتاب عمدة الأحكام، تأليف: عبد الغني بن عبد الواحد المقدسي، تحقيق: محمود الأرناؤوط، دار الثقافة العربية ومؤسسة قرطبة، الطبعة الثانية، 1408هـ.
٢)• كتاب تيسير العلام، تأليف: عبد الله بن عبد الرحمن البسام، تحقيق محمد صبحي بن حسن حلاق، مكتبة الصحابة ومكتبة التابعين، الطبعة العاشرة، 1426 هـ.
٣)• كتاب تأسيس الأحكام شرح عمدة الأحكام، تأليف: أحمد بن يحي النجمي: نسخة إلكترونية لا يوجد بها بيانات نشر.
٤)• كتاب تنبيه الأفهام شرح عمدة الإحكام، تأليف: محمد بن صالح العثيمين الوهابي، مكتبة الصحابة ومكتبة التابعين، الطبعة الأولى: 1426هـ.
٥)• كتاب صحيح البخاري، تأليف: محمد بن إسماعيل البخاري، تحقيق: محمد زهير الناصر، الناشر: دار طوق النجاة الطبعة: الأولى، 1422هـ.
٦)• كتاب صحيح مسلم، تأليف: مسلم بن الحجاج النيسابوري، تحقيق: محمد فؤاد عبد الباقي، الناشر: دار إحياء التراث العربي، بيروت.
٧)• كتاب الموطأ للإمام مالك.
Selesai Rabu Wage (Muntilan) :
١١ رمضان ١٤٤٣ هـ | 13 April 2022 M
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar