Bid'ah kreasi baru dalam ibadah atau doa zaman Rasulullah -ﷺ- yang tidak diajarkan langsung oleh beliau, namun dibuat atau dikerjakan oleh sebagian sahabat radliyyAllahu 'anhum, dan beliau tidak melarangnya bahkan memberitahukan faidah dan keutamaan keutamaan bid'ah yang mereka kerjakan.
✿⊱•1]• Bid'ah Zaman Nabi Kreasi Baru Bacaan Doa I'tidal Yang Tidak Lazim Yang Dilakukan Oleh Sahabat Rifa'ah bin Rofi' radliyyAllahu 'anhu :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ: حَدَّثَنَا رِفَاعَةُ بْنُ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيُّ، عَنْ عَمِّ أَبِيهِ مُعَاذِ بْنِ رِفَاعَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ -ﷺ- فَعَطَسْتُ، فَقُلْتُ: الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، مُبَارَكًا عَلَيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- انْصَرَفَ، فَقَالَ:
«مَنِ المُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ؟»،
فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ، ثُمَّ قَالَهَا الثَّانِيَةَ: "مَنِ المُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ؟ "، فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ، ثُمَّ قَالَهَا الثَّالِثَةَ:
«مَنِ المُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ؟»"
فَقَالَ رِفَاعَةُ بْنُ رَافِعٍ ابْنُ عَفْرَاءَ: أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «كَيْفَ قُلْتَ؟»، قَالَ: قُلْتُ: الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، فَقَالَ النَّبِيُّ -ﷺ-:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَقَدْ ابْتَدَرَهَا بِضْعَةٌ وَثَلَاثُونَ مَلَكًا، أَيُّهُمْ يَصْعَدُ بِهَا»،
[رواه الترمذي / ٢ - أبواب الصلاة / باب ما جاء في الرجل يعطس في الصلاة / رقم الحديث: ٤٠٤٠].
Dari Rifa'ah bin Yahya bin Abdullah bin Rifa'ah Az Zuraqi. Dari paman ayahnya [Mu'adz bin Rifa'ah]. Dari Ayahnya ia berkata;
"Aku pernah shalat di belakang Rasulullah -ﷺ- lalu aku bersin dan mengucapkan, "ALHAMDULILAAHI HAMDAN KATSIRAN THAYYIBAN MUBARAKAN FIHI, MUBARAKAN 'ALAIHI KAMA YUHIBBU RABBUNA WA YARDLA (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, diberkahi di dalamnya serta diberkahi di atasnya, sebagimana Rabb kami senang dan ridla)." Maka ketika Rasulullah -ﷺ- selesai shalat, beliau berpaling ke arah kami seraya bersabda:
"Siapa yang berbicara waktu shalat?" tidak ada seorang pun yang menjawab, beliau lalu bertanya lagi untuk yang kedua kalinya;
"Siapa yang berbicara dalam shalat?" tidak ada seorang pun yang menjawab, beliau lalu bertanya untuk yang ketiga kalinya: "Siapa yang berbicara waktu shalat?"
Maka Rifa'ah bin Rafi' bin Afra` menjawab : "Saya wahai Rasulullah, " beliau bersabda: "Apa yang engkau ucapkan tadi?" Rifa'ah lalu menjawab, "Saya mengucapkan; ALHAMDULILAAHI HAMDAN KATSIRAN THAYYIBAN MUBARAKAN FIHI, MUBARAKAN 'ALAIHI KAMA YUHIBBU RABBUNA WA YARDLA (Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, diberkahi di dalamnya serta diberkahi di atasnya, sebagimana Rabb kami senang dan ridla)."
Maka Nabi -ﷺ- pun bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sungguh ada tiga puluh (30 lebih) malaikat saling berebut untuk membawa naik kalimat tersebut."
[HR. Tirmidziy No. 4040]
✿⊱•2]•™Sahabat Qulhu : Pertama, (Sahabat Kultsum Bin Hidmin radliyyAllahu 'anhu) Beliau Memimpin Sholat Dengan Membaca Surat Ikhlash Pada Setiap Rokaat Sholatnya. Kedua, (Sahabat Mu'awwiyyah bin Mu'awwiyyah radliyyAllahu 'anhu), beliau membaca Surat Ikhlash setiap kali diam atau berjalan, duduk atau berdiri, dst :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ :
كَانَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءَ فَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُورَةً يَقْرَأُ لَهُمْ فِي الصَّلَاةِ فَقَرَأَ بِهَا افْتَتَحَ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا ثُمَّ يَقْرَأُ بِسُورَةٍ أُخْرَى مَعَهَا وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ فَقَالُوا إِنَّكَ تَقْرَأُ بِهَذِهِ السُّورَةِ ثُمَّ لَا تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِسُورَةٍ أُخْرَى فَإِمَّا أَنْ تَقْرَأَ بِهَا وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِسُورَةٍ أُخْرَى قَالَ مَا أَنَا بِتَارِكِهَا إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِهَا فَعَلْتُ وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ وَكَانُوا يَرَوْنَهُ أَفْضَلَهُمْ وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ فَلَمَّا أَتَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرُوهُ الْخَبَرَ فَقَالَ :
«يَا فُلَانُ مَا يَمْنَعُكَ مِمَّا يَأْمُرُ بِهِ أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ أَنْ تَقْرَأَ هَذِهِ السُّورَةَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ؟» فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
،إِنَّ حُبَّهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ».
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ صَحِيحٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ ثَابِتٍ وَرَوَى مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ هَذِهِ السُّورَةَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. فَقَالَ :
«إِنَّ حُبَّكَ إِيَّاهَا يُدْخِلُكَ الْجَنَّةَ». حَدَّثَنَا بِذَلِكَ أَبُو دَاوُدَ سُلَيْمَانُ بْنُ الْأَشْعَثِ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ بِهَذَا.
[رواه الترمذي / ٤٢ - أبواب فضائل القرآن / باب ما جاء في سورة الإخلاص / رقم الحديث: ٢٩٠١].
Dari Anas bin Malik radliyAllohu 'anhu beliau berkata;
"Seorang sahabat Anshar (dikatakan : Kultsum bin Hidmin radliyyAllahu 'anhu) mengimami mereka di Masjid Quba`, setiap kali mengawali untuk membaca surat (setelah al fatihah -pent) dalam shalat, ia selalu memulainya dengan membaca QUL HUWALLAHU AHAD (Surat Ikhlash) hingga selesai, lalu ia melanjutkan dengan surat yang lain, dan ia selalu melakukannya di setiap rakaat. Lantas para sahabatnya berbicara padanya, kata mereka;
"Kamu membaca surat itu lalu menurutmu itu tidak mencukupimu, hingga kamu melanjutkannya dengan surat yang lain, bacalah surat tersebut atau tinggalkan lalu bacalah surat yang lain!." Sahabat Anshar itu berkata; "Aku tidak akan meninggalkannya, bila kalian ingin aku menjadi imam kalian dengan membacanya, maka aku akan melakukannya dan bila kalian tidak suka, aku akan meninggalkan kalian." Sementara mereka menilainya sebagai orang yang paling mulia di antara mereka, maka mereka tidak ingin diimami oleh orang lain. Saat Nabi -ﷺ- mendatangi mereka, mereka memberitahukan masalah itu, lalu beliau bersabda:
"Hai fulan, apa yang menghalangimu untuk melakukan yang diperintahkan teman-temanmu dan apa yang mendorongmu membaca surat itu disetiap rakaat?" ia menjawab; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukainya." Rasulullah -ﷺ- bersabda:
"SESUNGGUHNYA MENCINTAINYA AKAN MEMASUKKANMU KE DALAM SURGA."
Abu Isa (At Tirmidziy) berkata; HADITS INI HASAN GHARIB, SHAHIH dari jalur ini dari hadits 'Ubaidullah bin Umar dari Tsabit. [Mubarak bin Fadlalah] meriwayatkan dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa seseorang berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukai surat ini, yaitu QUL HUWALLAAHU AHAD." Beliau bersabda: "Sesungguhnya mencintainya akan memasukkanmu ke dalam surga." Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Sulaiman bin Al Asy'ats] seperti itu, telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Mubarak bin Fadlalah] seperti ini.
[HR. Tirmidziy No. 2901]
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ صَالِحٍ الشِّيرَازِيُّ ، ثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ الْمُؤَذِّنُ ، ثَنَا مَحْبُوبُ بْنُ هِلَالٍ الْمُزَنِيُّ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي مَيْمُونَةَ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ : نَزَلَ جِبْرِيلُ - عَلَيْهِ السَّلَامُ - عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ مَاتَ مُعَاوِيَةُ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْمُزَنِيُّ ، أَتُحِبُّ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَيْهِ ؟ ، قَالَ : " نَعَمْ " ، فَضَرَبَ بِجَنَاحَيْهِ فَلَمْ تَبْقَ شَجَرَةٌ ، وَلَا أَكَمَةٌ إِلَّا تَضَعْضَعَتْ ، وَرَفَعَ لَهُ سَرِيرَهُ حَتَّى نَظَرَ إِلَيْهِ ، فَصَلَّى عَلَيْهِ وَخَلْفَهُ صَفَّانِ مِنَ الْمَلَائِكَةِ فِي كُلِّ صَفٍّ سَبْعُونَ أَلْفًا ، فَقَالَ النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - لِجِبْرِيلَ : " يَا جِبْرِيلُ مَا بَلَّغَ هَذَا هَذِهِ الْمَنْزِلَةَ مِنَ اللَّهِ ؟ " ، قَالَ : بِحُبِّهِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَقِرَاءَتِهِ إِيَّاهَا جَائِيًا وَذَاهِبًا وَقَائِمًا وَقَاعِدًا وَعَلَى كُلِّ حَالٍ .
[رواه الطبراني في المعجم الكبير / باب الميم / من اسمه معاوية معاوية بن معاوية المزني / رقم الحديث : ١٠٤٠].
Dari Anas bin Malik radliyAllohu ‘anhu, beliau berkata:
Malaikat Jibril turun kepada Rasulullah -ﷺ- lalu berkata: Wahai Muhammad telah wafat Muawiyah Al-Muzaniy, apakah engkau berkeinginan untuk menshalatkannya? (Nabi) bersabda: “iya”, maka Malaikat Jibril memukulkan dua sayapnya ke tanah seketika itu, lenyaplah pepohonan dan merosotlah gundukan-gundukan tanah, lalu (malaikat Jibril) menghadirkan ranjangnya (yang di atasnya ada mayat Sahabat Muawiyah) ke hadapan Rasulullah lalu Nabi pun menshalatkannya dan di belakang beliau ada dua shaf malaikat dalam tiap shaf terdiri atas tujuh puluh (70) ribu malaikat. Kemudian Nabi -ﷺ- bersabda:
“Wahai Jibril bagaimana dia bisa mendapatkan derajat (kemuliaan) seperti ini dari Allah?” malaikat Jibril berkata. “Dengan cintanya ia kepada (surat Al-Ikhlas : Qulhu) dan dengan senantiasa ia membacanya ketika dia pulang (dari safar) atau sedang berpergian, saat berdiri atau duduk dan dalam tiap keadaan.
[HR. Thobaroniy Dalam Al Kabir Teks Miliknya No. 1040. Dan Baihaqiy. Dan Ibnu Hajar Al Asqolaniy].
✿⊱•3]•Kreasi Ibadah Baru Sholat Sunnah Wudlu Oleh Sahabat Bilal Bin Robbah radliyyAllahu 'anhu :
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ يَعِيشَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْهَمْدَانِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ أَبِي حَيَّانَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -ﷺ- لِبِلَالٍ عِنْدَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ :
«يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ عِنْدَكَ فِي الْإِسْلَامِ مَنْفَعَةً فَإِنِّي سَمِعْتُ اللَّيْلَةَ خَشْفَ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ»
قَالَ بِلَالٌ : مَا عَمِلْتُ عَمَلًا فِي الْإِسْلَامِ أَرْجَى عِنْدِي مَنْفَعَةً مِنْ أَنِّي لَا أَتَطَهَّرُ طُهُورًا تَامًّا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ وَلَا نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كَتَبَ اللَّهُ لِي أَنْ أُصَلِّيَ
[رواه مسلم / ٤٤ - كتاب فضائل الصحابة رضي الله تعالى عنهم / ٢١ - باب من فضائل بلال، رضي الله عنه / رقم الحديث : ٢٤٥٨].
Dari Abu Hurairah radliyyAllahu 'anhu beliau berkata; Rasulullah -ﷺ- pernah bertanya kepada Bilal ketika shalat Shubuh:
"Hai Bilal, katakanlah Kepadaku apakah amalanmu yang paling besar pahalanya yang pernah kamu kerjakan dalam Islam, karena tadi malam aku mendengar derap sandalmu di dalam surga? '
Bilal menjawab; 'Ya Rasulullah, sungguh saya tidak mengerjakan amal perbuatan yang paling besar pahalanya dalam Islam selain saya bersuci dengan sempurna, baik itu pada waktu malam ataupun siang hari. lalu dengannya saya mengerjakan shalat selain shalat yang telah diwajibkan Allah kepada saya.
[HR. Muslim No. 2458]
✯͜͡❂⊱•أَلحَمْدُ لِلّـهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتُمُّ الصّالِحَاتُ✯͜͡❂⊱•
•._.••´¯``•.¸¸.•` 🎀 ӄʀǟɖɛռǟռ ֆɛʟǟȶǟռ
ֆʀʊʍɮʊռɢ
ʍǟɢɛʟǟռɢ
🎀 `•.¸¸.•``¯´••._.•
١٠ جمادى الثاني ١٤٤٦ هـ
12 ໓ēŞē๓๖ēr 2024 ๓


Tidak ada komentar:
Posting Komentar